Jumat, 26 Februari 2010

Upacara Bendera untuk Nasionalisme (bagian keempat, MERRDEEKKAA!!!!)


oleh: ikhsan peryoga

Cerita sebelumnya.. diadakan perlombaan upacara tingkat Regional sampai Propinsi di SMP uing… uing ikut menjadi salah satu dari banyak siswa SMP 1 Ciamis yang ikut serta… setelah latihan selama beberapa waktu, akhirnya tiba juga hari dimana upacara itu akan di lombakan…

Ketika di anggap semuanya siap, pa Tauhid yang diam di sisi lapang memberi sinyalemen “ok, segera lakukan”…. Tim penilai tampak terlihat gagah-gagah sudah tersebar di berbagai penjuru lapang upacara membawa SOP penilaian di tangan kirinya, sementara tangan kanan nya menutupi muka seperti sedang hormat padahal mah menghalangi cahaya matahari menerpa muka mereka…. Pa engkus sudah berada di barisan guru bersama guru-guru yang lain seperti Pa Encim (guru karawitan, Pavorit uing), Pa Agus, Pa Cucu, dll… 

Sementara lapangan upacara sendiri kosong melompong belum ada satu pun peserta berada di sana…hanya tim obade yang berada di lapangan. Mereka berbaris rapih terdiri dari empat tingkat yang makin barisan nya ke belakang makin tinggi. sementara itu dirijen tim obade terlihat sudah naik bangku supaya posisinya lebih tinggi. ada seorang murid lengkap dengan seragam putih birunya yang kelihatan terawat, Indra dari kelas 2c sendirian berdiri di pinggir lapangan.. di depannya tergeletak Kibord Yamaha lengkap dengan dudukan nya. Indra memang bertugas sebagai pengiring tim obade… sementara itu semua peserta upacara berada di dalam kelas…

-------------
Di sini masalahnya, uing sebagai penulis lupa lagi apa yang terjadi sesudah ini. Sumpah lupa lagi.. Saya coba se’me’es si Yusuf Yanwar, si Deri Komar, dan Si Rian Septian yang waktu dulu mengalami Perlombaan ini juga..
(Ini asli)
Sms penulis yang dikirim ke Si Yusuf, Si Komar, Si Rian, Si Tuti dan Si Ira F
Si Busuk: penting Pisan!! Basa perlombaan upacara th pas mimiti, kan peserta mah caricing di kelas. Mun aya music karek kalaluar, langsung baris, urang dek nanya, music lagu nateh lagu naon??

Di bales ku si Yusuf (intinya): “lagu ciamis manis, lagu Maju Tak gentar”
Di bales Ku si Komar (intinya): “lagu Es Lilin”
Di Bales Ku Si Rian (intinya): Lagu Halo-halo Bandung”
Teu dibales Ku si Tuti
Teu dibales ku si Ira F 

Astaga, jadi tambah lieur.. yasudah.. saran si Yusuf pilih aja lagu yang pembaca suka yang mana, mau Maju tak gentar, Es Lilin, atau halo2 bandung.. kalo sayah sih setuju “maju tak gentar” sumanget soal na…
------------ kembali ke cerita

Intro kibord
“Maju tak gentar… membela yang benar…” suara dari tim obade itu menandai kami para peserta diharuskan masuk ke lapangan upacara… tidak ada saling rebut atau kericuhan ketika para peserta memasuki lapangan upacara.. semua peserta berjalan dengan penuh percaya diri langsung berbaris rapi… tidak ngobrol dan tidak ada yang kebingungan dimana dia harus berdiri.. ketika lagu tersebut (lagu yang masih dalam perdebatan) belum selesai.. semua peserta sudah berbaris rapi, diam, keren dengan sikap sempurna yang sempurna… 

Semuanya telah di rancang sedemikian rupa ketika latihan… kami diatur sesuai tinggi badan, postur tubuh dan bahkan posisi berdiri pun kami di atur… kami sebagai peserta harus ingat posisi teman kami di sebelah kiri kanan belakang depa itu siapa… dan itu di ulang-ulang ketika latihan sehingga kami semua hafal tanah mana yang biasa kami injaki untuk berdiri… saya inget bener waktu itu… karena sudah matang di latihan sampai saat ini saya masih ingat siapa saja yang berdiri dekat saya.. di sebelah kiri saya ada teman criminal saya Heri herdiana (taher), di sebelah kanan saya ada Ikhsan Maulana, di belakang saya Salman Alfarizi dan di depan saya ada si Farhan (parjo)… sementara kecengan uing yang uing ceritakan di cerita sebelumnya berada jauh di sebelah kiri saya… barisan pun terlihat rapi.. tidak ada ceritanya orang yang tinggi badanya lebih tinggi berada di depan… 

Para juri kaget dengan kejutan semangat gegap gembita dari iringan lagu maju tak gentar yang di lantunkan tim obade.. ditambah lagi dengan keteraturan para peserta yang dalam sekejap, bermula dari mereka keluar dari kelas masing masing hingga mereka berbaris rapi sempurna tidak ada cacat sedikitpun hanya dengan waktu yang singkat.. luar biasa!!!

suasana menjadi hening ketika suara music pembuka itu habis.. para tim obade kembali ke posisinya masing-masing. Matahari makin hangat menerpa uing ketika tidak ada suara apapun di lapangan upacara dalam beberapa waktu… tidak tau apa yang terjadi, tidak seperti di latihan, kenapa semuanya menjadi pada diam begini.. Tapi uing tak rela untuk melirik walau hanya lirikan mata unuk menyelidiki apa yang terjadi… mata uing harus tetap focus memandang ke depan dengan posisi sikap sempurna yang sempurna setelah mendapat bimbingan keras Pa Enkus… pandangan lurus kedepan dengan posisi badan tegak tapi rileks.. tangan menjepit ujung jaitan celana dengan ujung kaki membentuk sudut sebesar kepalan… dalam hati uing: saya tak akan mengecewakan!!!

“Dengan Ucapan Bismilah Hirohman Nirohim, Upacara Bendera Hari senin, Tanggal 16 Janwari 2001 akan segera dimulai” Suara pembawa acara, si teteh2 manis pendek yang suaranya halimpu (merdu).. Suaranya menusuk nusuk lembut gendang telinga siapa saja yang mendengarnya di pagi itu…

Jreg.. jreg.. jreg.. suara para pemimpin pasukan yang memasuki lapangan upacara… jika dilihat dari kejauhan orang-orang itu seperti sekumpulan orang yang di cloning kembar.. dari postur tinggi, dedegan (postur) mereka sangat mirip.. ditambah gaya atau stelan pakaian yang mirip juga.. menambah keserasian sekaligus kegagahan ketika mereka beraksi berjalan menuju pos nya masing-masing… itu adalah buah dari kejeniusan protocol upacara yang memilih orang-orang tersebut hingga semuanya pada mirip,,, 

Sang kordinator pun datang dengan gagah perkasa melangkah pasti menuju tengah lapangan, seperti kesatria tebaik kerajaan Galuh tempo dulu. Dia penuh percaya diri, penuh keyakinan, dengan jiwa kepemimpinan yang terpancar dari gerak-geriknya… setelah dalam posisi menghadap kami… pemimpin pasukan yang paling kanan berkumandang.. “keepaadaa, pemmiinnpin upacaraa, hoorrmaaattt gerrrraaaaakkkk!!!”… 

Semua dari peserta dan pemimpin pasukan dengan reflek segera member hormat… moment hormat yang uing yakin kata siapapun juga keren… kami semua melakukan nya précis bersama-sama dan précis tidak bersuara… tidak ada satu pun dari kami terlambat atau mendahului yang lain ketika memberi penghormatan… amazing… 

sang pemimpin upacara melihat sekeliling.. tatapan tajam pun tercipta dari wajahnya yang lumayan tampan… dia memberi hormat selama 2 detik lalu menurunkan tangan nya kembali…
setelah kejadian “tegak gerak” versi uing atau salahnya teory “tegak gerak” versi uing yang mengayunkan tangan sekeras-kerasnya dari posisi hormat lalu menabrakan nya ke celana uing hingga tercipta suara tubrukan antara celana dan tangan, pa engkus selalu mewanti-wanti kepada para peserta supaya jangan bersuara sedikit pun ketika melakukan “tegak gerak” dari posisi hormat… masih jelas teringat ketika latihan, pa engkus berada di atas mimbar dan mengaba-abai .. “tegak gerak”.. kemudian dia menepuk tangan nya dengan keras satu kali… kata beliau taiming perpindahan posisi dari hormat ke gerak atau sebaliknya harus secepat tepukan ini… pa engkus dan kita melakukan nya berates-ratus kali selama latihan sehingga ketika perlombaan dan melakukan gerakan “tegak gerak”.. suara tepukan pak engkus terekam dalam otak kami semua.. itu yang membuat gerakan itu menjadi sempurna…

sang maestro pun dating ke mimbar ketika si teteh pembawa upacara mengundangnya “Pembina upacara memasuki lapangan Upacara”.. seperti Raja galuh tempo dulu.. dia begitu berkarisma, tegaknya berdiri beliau tidak terbantahkan lagi dapat membuat upacara ini menjadi elegand… uing yakin semua pesrta dan element-element upacara yang ada pada waktu itu, seakan tunduk, segan dengan pancaran charisma yang dia ciptakan di sekeeliling lapangan upacara… 

----------maaf--------
Si Ira F nga bales sms tadi, anu tentang lagu pembuka tea
sms Ira F: Ikhsan Teu ngerti, salah nga sms???
Uing: Gudubrak!!! 
----Balik lagi---------

siapa lagi kalau bukan Pa Tauhid… guru Fisika ter keren yang pernah mengajar saya.. sikap tegasnya diluar kelas banyak disegani murid.. vokeb “ari silaing…” sekarang terlihat keren kalau saya ingat-ingat… dan cara ngajar dan mendidiknya di dalam kelas yang lugas nga bikin pusing, evektiv dan solutif layak mendapatkan penghargaan setinggi2nya…. Dengan kopeah hitam yang dan baju gurunya yang sedikit ketat karena postur beliau yang tinggi besar membuat sosoknya pagi itu meirip presiden soekarno… tatapan nya yang tajam seakan mampu menusuk mati musuh-musuh kerajaan galuh… dialah sang Pembina upacara terkeren yang pernah ada dalam pengalaman upacara si sayah… (saya yakin yang ikut perlombaan itu akan berkata demikian)

Bendera Siap…. (si teteh pengibar yang selalu cantik, dan hari itu tambah 10 kali lipat lebih cantik tanpa sebab yang jelas)… 

keeepaadaa, sang merahh puutiiihh hooormmmaaatttt geraaakkkk!!!!
“Hiduplah Indonesia raya… 1, 2,” Dirigen mengaba-aba’i

“Indonesia…. Tanah air ku…. Tanah tumpah darah ku….”

“Smp??Ajig,kelas aink mah geus punah euy.Pdhl 2 taon ddnya aink.Wkwkwkwk..” ( komenttar pispot ibrahimovic) (artinya: SMP?? Ajig, kelas sayah sudah punah, padahal saya 2 tahun di sana. (Wkwkwkwk: (nga ada artinya, kemungkinan besar ekspresi ketawa))

“Disanalah Aku berdiri… Jadi Pandu Ibuku….”

“Lain heueuh nya euy mun dipikir pikir deui mah urang baheula teh belegug anjrit daaekanan kikituan nya euy,tapi da kumaha deui ketang,baheula mah boloho keneh,can ngarti politik jeung dipolitikan ku sakola,hehe” (artinya, bukan iah iah euy.. (ajir hese gening euy translet teh), kalo di piker-pikir lagi, saya dulu tuh bego, mau-maunya ikut perlombaan upacara seperti itu iah… tapi mau gimanalagi deh, dulu saya masih bego, belum ngerti politik dan di politiki’I oleh sekolah, hehe)

“Indonesia…. Kebangsaan ku.., bangsa dan tanah air ku… marilah kita berseru.. Indonesia bersatu….”

“@ucup: poses lur... ayeuna kan ngarti.. hayu urang menta ganti rugi ka SMP hiji... urang gagal jadi super model.. gara-gara kulit hideung, gara2 di poe ungal poe... “ (artinya: Buat Ucup, Proses bung.. sekarang kan ngerti.. ayo kita minta ganti rugi Ke SMP 1… saya gagal jadi super model, gara-gara kulit saya jadi hitam, gara-garanya tiap hari di jemur..”

"hiduplah tanahku.. hiduplah negri ku… bangsa ku rakyat ku.. semuanya.. bangunlah jiwanya.. bangunlah badanya… untuk Indonesia Raya….."

“Heh busuk, nanaonan miluan lomba upacara.. kapanas-panas!!” (artinya: hey busuk, apa-apaan ikut lomba Upacara, panas tau!! (kapanas-panas, bahasa Indonesia na naon sih?? Bae welah jadi “panas tau”))

"Indonesia raya… merdeka… merdekaaa…. tanah ku, negri ku yang ku cinta……"


taukah kalian para pembaca, sampai akhir upacara… upacara itu berjalan dengan sangat sempurna…
kami menjuarai tingkat kota… tingkat kecamatan, kabupaten bahkan kita menjadi juara 1 untuk tingkat propinsi… dan uing, isan busuk menjadi bagian dari pesertanya…

SMP 1 menjadi juara 1 Perlombaan upacara tingkat propinsi jawabarat tahun 2001 (kalau nga salah)
Setelah kita juara banyak kepala sekolah dari SMP lain bahkan kepala sekolah dari salah satu SMP di kota bandung ingin melihat upacara kami…

Saat ini, sekarang... uing bertanya ka uing olangan… maneh bangga jadi juara lomba upacara tingkat SMP se jawa barat??? Jwb: sebenernya heunteu sih…

Uing sebenernya kecewa ke saya sendiri.. karena dulu uing ngelakukan sesempurna mungkin.. babaturan uing ge melakukan dengan sangat super baik, tapi teu ngarti jang naon… nu di udag ku uing baheula adalah kemenangan.. kesempurnaan….kekompakan untuk lomba, untuk juara…

----------------------

Sekarang saya 21 tahun jadi guru PPL di salah satu SMA negri di bandung…
Pas kemarin ikut upacara bendera di sekolah tempat saya PPL… tadinya sih nga semanget, halah ngajar jadi guru harus UPACARA BENDERA, menyebalkan… 

setelah lama nga upacara… “urang nyobaan ah dek rada khusu..” dalam hati,... ternyata… saya sadar satu hal tentang kegiatan ini.. 

saya sadar setelah 21 tahun saya hidup… ternyata moment upacara waktu itu mengubah paradigm saya selama ini.. selama ini saya beranggapan kalau upacara ini adalah ritual yang dilakukan murid dan guru setiap hari senin.. saya menganggap “jah, yakin da omongan si guru nya juga nga dari hati… dia juga da males upacara pagi-pagi hari senin.. mening nyiapin anak saya ke sekolah.. atau masak dulu buat sarapan keluarga sebelum si suami ke kantor dan anak2 sekolah.. tapi karena itu ritual yang wajib makanya para guru menyempat-nyempatkan datang dan ber acting galak ketika ada murid yang telat.. palingan dia marah-marah tanpa alesan yang jelas, atau marah marah karena aturan yang dilanggar tapi nga ngerti inti dari upacara itu manfaatnya buart apa…” 

kalo buat murid, upacara hanya berdiri di depan lapang tiap senin pagi yang dilakukan dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMA, pengunguman juara puisi atau juara kesenian.. udah gitu aja..” nga ada ceritanya murid murid pada semangat ke lapang sepenuh hati untuk menghormati bendera merah putih lalu mendengarkan apa yang di amanatkan Pembina upacara dan melaksanakan nya sepenu hati… cuman kewajiban doang.. boong lah upacara buat meningkatkan rasa nasionalisme…

saya mencoba khusu dalam upacara itu dan berandai-andai… andai saat ini adalah upacara di mana kita tebebas dari kolonialisme dan imperialism belanda.. saya yakin nga harus di galak-galakin guru atau di peringatkan beberapa kali oleh Pembina supaya tidak rebut da… semua peserta akan nagis da ketika bendera itu di tarik oleh tambang menuju puncak tiang.. semua orang akan memperhatikan kibaran-kibaran bendera itu pada saat sang merah putih di sentuh angin da.. semua orang yang ikut upacara itu bakalan berfikir da kalau kibaran-kibaran bendera itu adalah teriakan-teriakan orang yang berteriak keras MEERRDDEEKKAA!!! lalu dia di tembakin belanda da… atau teriakan keras MEERRDDEEKKAA!!! sepenuh hati dari pejuang yang bawa 8 granat di dadanya lalu melepaskan kunci granatnya di gudang logistic musuh…

pantesan saya di ancam mau di tembak oleh tentara ketika saya menyalakan motor saya pas lewat markas tentara, emang waktu itu sedang upacara bendera di markas tentara… awalnya saya kira tidak menghormati upacaranya atau tidak menghormati si Pembina nya yang lagi ngomong atau menggangu konsentrasi para peserta upacara karena suara motor itu…ternyata bukan, dengan saya menyalakan motor ketika ada upacara waktu itu, ternyata saya sebenarnya telah mengejek apa yang telah dilakukan oleh orang-orang yang yang memperjuangkan segalanya untuk negri ini… saya tidak menghargai usaha orang-orang yang berjuang sehingga saat ini bisa meneriakan kata “Indonesia” tanpa harus di penjara…saya sekarang bias bebas meneriakan “Indonesia Merdeka!!” dan tidak di tembak oleh penjajah karena di anggap ekstrimis,… dulu orang melakukan upacara bendera dan ketauan oleh penjajah bias di bantai dibunuh… sekarang kita ngetawain hal tersebut… sekarang kita nganggap hal tersebut nga berguna.. sekarang kita bisa diam tak ngobrol ketika upacara, hanya karena guru galak berteriak teriak “heh.. heh… jangan rebut!!!”… dan 1 menit kemudian akan rebut lagi… dulu orang sadar dengan upacara ini kita bisa mewujudkan cita-cita untuk Indonesia merdeka…

sumpah saya nagis ketika upacara itu… nangis karena beruntung saya sudah sedikit disadarkan akan hikmah dari upacara bendera ini… 

Andai saja saya dari SD, SMP, SMA Kuliah nya tinggal di jerman, amerika atau di belanda, … mungkin saya nga bakalan nangis pas bendera merah putih di kibarkan di upacara bendera senin 16 Feb 2009 

Andai saja saya dari SD, SMP, SMA, Kuliah nya tinggal di jerman, amerika atau di belanda, mungkin nga bakalan tau kalau bendera merah putih itu berteriak-teriak “MMEERRDDEEKKAAA ketika dia dikibarkan dalam upacara bendera di hari senin.

Andai saja saya dari SD, SMP, SMA, Kuliah nya tinggal di jerman, amerika atau di belanda,, saya akan memperlakukan upacara bendera yang mega keren ini tetap seperti ketika saya SD, SMP dan SMA..

Andai saja saya dari SD, SMP, SMA, Kuliah nya tinggal di jerman, amerika atau di belanda,, saya nga bakalan bisa upacara bendera, karena belakangan saya tau sekolah di sana nga ada upacaranya…

Makasih ka teman-teman yang ngoment cerita bodoh ini… 
ka si deri pratama, yusuf yanwar, rian septian, ira fitri rahayu, tuti anggraeni anu tos ngabantuan dina abi nulis tulisan ieu… 
buat arie dan daus juga..
Description: Upacara Bendera untuk Nasionalisme (bagian keempat, MERRDEEKKAA!!!!) Rating: 3.5 Reviewer: ikhsan peryoga ItemReviewed: Upacara Bendera untuk Nasionalisme (bagian keempat, MERRDEEKKAA!!!!)

0 komentar:

Posting Komentar