Jumat, 26 Februari 2010

sial dong #ciamis-bandung akhir tahun 2009


 30 Desember 2009 jam 10:39
Saya berangkat dari rumah jam 1. waktu hongkong. mau ke terminal bus. Hendak menaiki bus, bukan di atas, tapi di dalam. Mungkin bahasa yang tepatnya masuk ke dalam bus. Diantar motor adik saya yang motor, juga di antari adik saya yang dia adalah adik saya, yang manusia, yang punya motor. kenapa dia punya motor, karena dia adik saya, motor adik saya namanya, nama motornya, tadi sudah di kasih tau. 

Dengan tidak sopan nya adik saya membuang saya di terminal bus ciamis. saya marah, dengan alasan tentu. “Ben jopi, naha di lungsurkeun di dieu??” ini berarti “adiku sayang, kenapa dikau turuni hamba di sini??” kenapa?? Saya kan berfikir, kira saya akan di antar ke terminal bus cicaheum bandung. Padahal kan rumah saya di ciamis, secara epilog ciamis sama cicaheum kan dekat. Ini kata adik saya: “gelo, si A’a mah”. Ya sudah lah, akhirnya adik yang durhaka itu meninggalkan saya sendiri di terminal bis ciamis. 

Saya menunggu bis, dan saya mau saja walau bis tidak menunggu saya. Hebat itu bis, di jadikan lagu beliau oleh ibu nya bus, karena mengucapkan selamat pagi ke pada ibu dan ayah, si bis juga pergi belajar sampai kan nanti. lalu kata ibunya bis: “selamat belajar nak penuh semangat, rajin lah selalu tetntu kau dapat, hormati gurumu, sayangi teman, itulah tandanya kau…” dan seterusnya… kau tau lah itu bis apa??

Tapii (huruf ”i” nya 2, tanpa sebab yang jelas) setelah menunggu 23 detik, bis itu tak kunjung membuat ada di hadapan saya. Saya berfikir lama sekitar setengah jam hanya untuk memutuskan saya pergi dulu ke tasik, nanti saya temunin bis yang lain di sana, supaya saya menjadi cepat-cepat berada di bandung, tempat di mana ada dia yang mungkin menunggu papais yang mamah saya buatkan untuk di kunyah. Saya pun naik bis kecil, mungkin umurnya muda jadi belum besar untuk ke tasik dulu, karena di sana banyak lebih bis-bis yang mau ke bandung, ke tempat dimana ada dia yang mungkin menunggu papais yang mamah saya buatkan untuk di telan setelah di kunyah.

Eh towlol (bahasa Thailand), dan kovlock (bahasa Rusia),, di tasik pun sama saja. Saya masuk ke semacam agen bis, tapi walau pun banyak bis nya, mereka harus diam dulu, menunggu penumpang supaya membuat mereka pada masuk ke dalamnya, dan itu lama menurut saya yang mengejar-ngejar waktu hingga waktu pun berlari juga kerena mungkin dia takut saya kejar-kejar. Setelah 45 menit yang bisa kurang bisa juga lebih akhirnya si bis bergerak, bergeser maju mundur belok-belok. menuju bandung? Belum!!! Ternyata eh ternyata ke terminal tasikmalaya, itu prosedurnya mungkin saya tak mengerti, dan saya tak mengeluh, karena saya ustad.

Di terminal banyak yang masuk ke dalam bis, membuat bis penuh. ”wah hebat yah yang mau ke bandung”, saya berfikir seperti demikian, demiTuhan yang saya sembah, demi Alloh. Lihat mereka membawa tahu, telor puyuh, kacang, di semacam jingjingan nya, ada juga yang membawa gitar dan semacam tipa, ada juga yang membawa air mineral, roko, minuman suplement, peremen dan lain-lain di jinjingan nya, ada lagi juga yang memakai baju koko, pake peci, membawa amplop banyak. Mereka baik sekali, menawari saya berbagai bawa’an-bawa’an yang mereka bawa. Dan karena saya baik saya juga tawarin itu papais yang saya bawa, ”pa bade oge papais??//pa mau juga ini papais??” mereka menolak dengan heran, ga tau kenapa. Ada lagi itu bapak-bapak lain yang baik, kali ini nawarin saya ulen (makanan dari ketan). ”mau ke bandung, di sini masih kosong pa??” saya bilang begitu sambil menepuk-nepuk kursi kosong di samping saya. ”saya mah dagang cep”. ”oh, saya pikir penumpang, bapa punya saudara laki-laki yah??” itu kata saya ke orang yang pura-pura saya pikir adalah penumpang. ”iah, ada, emang kenapa cep??” itu kata si orang. ”Saya pernah lihat di terminal cicaheum, sama kaya bapa, bawa-bawa ulen, sempat menawari saya ulen juga.. makanya ayo duduk di sini, kita ke bandung, ketemu saudara bapa, biar cepet penuh, biar cepet berangkat, saya di tunggu pacar saya, penting, mau solat berjama’ah.” itu kata saya. Lalu si orang itu berkata ”naon atuh ari A’a??”, saya senyum saja sambil bilang ingin beli itu 2 ulen. 

Saya melamun sebentar setelah beli ulen. ”Sudah ah”, kan hanya sebentar, ayo lanjuti. Sekonyong-konyong ada yang sudi duduk di samping saya. Beliau bapa-bapa, umur sekitar 45-50 han, pendek menurut saya, karena lebih pendek dari saya. Tambun dia, karena saya kurus. Dia special, tidak bisa melihat, maaf, tunanetra. ”kerja di mana jang?” beliau bertanya ke pada saya. ”kuliah pa” itu kata saya. Lalu dia jadi tau saya kuliah di UPI, jurusan sejarah, FPIPS. Si bapak langsung mendekati kuping saya, beliau hendak ingin berbisik. Berbisiklah beliau pelan seakan ini rahasia kita berdua dan yang ada di bis ini tidak berhak tau ”bapak minta awewe lah, di FPIPS mah gareulis”. Si kovlock!!! 

Lalu saya sms dia orang buah batu, menginformasikan bahwa saya duduk sama orang special, kata dia bilang dalam sms balesan ”jangan di kerjain yoga” itu pokonya inti sms nya. Dan karena saya cowo yang baik dan sekaligus ustad saya nurut dia tentu saja.

Saya dan si bapa-bapa special jadi mengobrol banyak tentang dunia, kesana-kemari obrolan nya. Tapi diam saja kami berdua di kursi, tidak kesana-kemari karena ada di dalam bis. Dan sampailah pada obrolan tentang sejarah, dan saya jadi cemas, karena saya tak jago tentang hal yang satu ini. Beliau menanyakan saya tentang tokoh2 seperti maha patih, ra tanca, lembu sora, panji saprang, dan ternyata beliau pecinta dongeng radio...

Sebagai mahasiswa sejarah UPI dan sebagai manusia jenius yang sayangnya tidak dibutuhkan negri ini, saya lalu bercerita, bercerita tentang sedikit ilmu yang saya dapat di bangku kuliah yang fana ini.

Kata si bapa ”Cep kumaha ari ranggalawe teh??”

Kata saya ” Ranggalawe adalah salah satu pengikut Raden Wijaya yang berjasa besar dalam perjuangan mendirikan Kerajaan Majapahit. Atas jasa-jasanya dalam perjuangan, Ranggalawe diangkat sebagai bupati Tuban yang merupakan pelabuhan utama Jawa Timur saat itu oleh Raden Wijaya.
Ranggalawe merupakan seorang ksatria tanggguh, keahliannya dalam memainkan senjata pedang membuat Ranggalawe menjadi seorang Makadga tanpa tanding. kendatipun demikian Ranggalawe mempunyai sifat emosional dan pemberani, hal inilah yang sering membuatnya lengah sekaligus mempunyai banyak musuh.

Pararaton mengisahkan Ranggalawe memberontak terhadap Kerajaan Majapahit karena dihasut seorang pejabat licik bernama Mahapati. Pemberontakan tersebut dipicu oleh ketidakpuasan Ranggalawe atas pengangkatan Nambi sebagai rakryan patih. Menurut Ranggalawe, jabatan sebaiknya diserahkan kepada Lembu Sora yang dinilainya jauh lebih berjasa dalam perjuangan daripada Nambi.
Ranggalawe pun kemudian gugur dalam pertempuran melawan pasukan Majapahit atas tuduhan pemberontakan yang dilimpahkan kepadanya.”


Lalu saya ngomong lagi “Bapa kalau mau lebih lengkap dan ada keterangan gambar mah klik aja link ini:
karena saya copy paste dari sana

Panjang sekali saya bercerita asli ngocoblak menerangkan itu tokoh2 yang beliau tanyakan. Dan ketika saya ngocoblak sampai saya hampir tak sadarkan diri, saya dapati beliau diam saja. Sempat saya berfikir beliau meninggal dunia, dan ternyata beliau sudah tidur dari tadi. BRENGSEK!!! Saya di kacangin,,, sampai cape saya ngocoblak, sampai mengabiskan beberapa kalori dalam tubuh menghabiskan pengetahuan saya yang tak terbatas ini… 

sial dong pokonyamah. Sialnya lagi beliau tidur dari sekitar keluar terminal sampai beliau turun di cibiru. Beliau juga bisa turun setelah saya bangunin bahwa bis menunjukan cibiru di jendela-jendela. Dan selama perjalanan saya seakan memakan gerbong kereta api hingga kekenyangan dangan tak bisa ngomong apa-apa, tetep merenung tentang saya yang di kacangin beliau.

Dan saya pikir ini kesialan di hari itu, tetapi bukan,,, masih ada selanjutnya, selanjutnya tentang kesialan dalam malam harinya yang kudus ini ketika saya dan Arvi yang ikut dalam hati saya, juga Doni knod sama anggri yang juga ikut dan berwujud mau menonton arisan the panas dalam.

dipersembahkan untuk Arviana Shela Alfitri yang penasaran. Maaf arvi, ga rame gening nya. Tapi setidaknya kamu bisa belajar sejarah. Di rundung oleh saya pada 29 Desember 2009 kalender syamsiah.


Ttd


Ikhsan Peryoga.
Seorang ustad
Description: sial dong #ciamis-bandung akhir tahun 2009 Rating: 3.5 Reviewer: ikhsan peryoga ItemReviewed: sial dong #ciamis-bandung akhir tahun 2009

ini untuk Tria dan untuk yang mau baca


sekonyong-konyong atau "ujug-ujug" dalam basa ada yang nge PM ke saya barusan:


Tria

a isann...

udh lulus blm?
09:57Isan

jir keren itu kata2 pertamanya

pasti di ajarin si kaka kamu
09:57Tria

beliau adalah Tria, adiknya temannya baik saya. pertanyaan nya bagus, mengharapkan saya tersinggung dan menjadi panas padahal saya ada di dalam ruangan yang sejuk saat ini ditulis. dan saya yakin yang menulis ini bukan Tria, karena saya tau tria orangnya baik, luchu, imut, solehah, tidak seperti kakanya yang sialnya jadi teman saya (herey hey). 

tria yang masih SMA, bolehlah kamu mendengar cerita saya, harus hey, tapi terserah kamu ketang, itu hak pribadi.

saya mencoba menghubungi beberapa kawan lama saya, ini dia salah-satu percakapan nya:
sebut aja dia handoko.


saya: halo, han, dimana sekarang???

handoko: di lembur (kampung halaman) uy

yang bernama Ikhsan: gimana udah lulus kuliah teh? (teh, disini bukan campuran untuk minuman hey)

handoko: nya dong, udah lulus atuh,, sarjana ayeunamah.. maneh kumaha??

yang punya nama belakang Peryoga: belum euy, masih lama... wah udah lulus, kana naon atuh ayeuna?? jir, udah jadi staf ahli akuntan sejati atuh di bank,,, minta link na ateuh, pasti banyak kenalan.

hebat uy udah bisa menghidupi diri sendiri..

handoko: saya dari saprak (sejak) lulus nyari2 kerja, tapi,,, ya gini weh, masih nyari.. ini juga malu oleh ortu, belum juga kerja kerja...



terus yang ini, Tria coba baca

ini temen saya beda jurusan, beliau sudah lulus, sudah di wisuda,.. 
lalu saya buka sms nya tanpa saya harus membuka batre handponya.


"cuy, ada proyekan nga?? biasanya nte mah banyak link"


aneh minta semacam kerjaan kepada saya yang sedang khusu menjadlankan ibadah kuliah


lalu ini saya yang nge nelpon teman saya yang sudah sidang dan nunggu di benerin toganya oleh pak rektor


orang yang suka di panggil isan: "**n, pas kamu di sana ngapain aja???" 

sebuah temen saya: gitu aja bantu-bantu ibu, jadi kaya ibu-ibu rumah tangga uy


ini jadi ketakutan tersendiri jika saya lulus nanti,,,, bukan nya saya meniru malinkundang menjadi anak durhaka hey dengan tidak ingin membantu ibu, tapi yang ibu harapkan dari saya bukan hanya sekedar membantu beliau sebagai pemuda rumahtangga kelak jika saya lulus nanti. 

atau ini yang terakhir, belau teman saya yang dulu sangat mebanggakan dirinya sendiri walau sebenarnya orangnya tidak sombong. keren hey beliau, beliau lulus jadi S.pd di umur 21, kelahiran 1988 angkatan 2005 dengan nilai Ipk yang tinggi, gelombang pertama di angkatan nya. luarbiasa keren hey.

dan ini perkatannya kemaren, ingin beliau anggap ini sebagai nasehat seorang junior yang sudah S.Pd kepada seniornya yang masih mahasiswa yaitu saya.


"dunia luar itu kejam, bahkan sangat, beruntunglah kamu masih berpegangan ke dunia kampus... dan saya mencabut lagi perkataan bahwa "lulus cepat/muda itu keren" 


lihat mereka tria, memang mereka tertawa bahagia hatinya, bibirnya, wajahnya ketika sudah selesai sidang. malahan ada yang syukuran, ada yang nraktir temen2nya, pesta pora, potong kue, tuker cincin, bikin sangu kuning, menyantuni anak yarim, jadi donatur panti asuhan, juga panti jompo, jadi donatur badan amil zakat, dll ketika melampiaskan kebahagiaan mereka ketika sesudah sidang. 

tapi beberapa ada yang tidak mengetahui bahwasanya mereka melewatkan beberapa persiapan untuk mereka siap menghadapi cara kerja masyarakat. semacam ilmu yang bisa saja ada di matakuliah, bisa saja ada di organisasi, bisa saja ada di kosan, bisa saja ada di kantin kampus, bisa saja ada di perpustakaan kampus atau malah di tukang londry dekat kampus. padahal materi untuk mempersiapkan persiapan itu banyak tercecer di dunia kampus, hanya saja orang lebih banyak terfokus kepada sesuatu yang sifatnya tidak tercecer. makanya ketika mereka lulus mereka tidak siap dengan cara kerja masyarakat tersebut.


saya sekarang sebenarnya menunggu yang semacam itu dari kaka kamu. "kasihan yah kaka kamu, tidak merasakan asiknya kuliah ngulang, sendirian ga ada teman sekelas"

ini rahasia tria: sebenarnya note semangat buat kaka kamu supaya dia nga seperti temen-temen saya yang di atas. jangan bilang2 kaka kamu tria, saya males di bilang keren oleh beliau...
Description: ini untuk Tria dan untuk yang mau baca Rating: 3.5 Reviewer: ikhsan peryoga ItemReviewed: ini untuk Tria dan untuk yang mau baca

Sakadang saya membuat KTP bagian 2


Oleh: Ikhsan Peryoga

Setelah dari kelurahan dan sekedar bersilaturahmi dengan si Ibu-ibu petugas, lalu saya di antar oleh motor adik saya yang sebenarnya saya kendarai sendiri ke kecamatan.

“Kamu tunggu di sini yah sama helm, saya mau ke dalam dulu, jangan kemana-mana OK!” itu saya yang bicara dengan motor adik saya. Motor adik saya diam saja, tapi biarkanlah, mungkin itu keinginannya untuk terlihat cool. 

Banyak manusia di sana, manusia ras proto melayu, tidak ada Ras Arya kebetulan, mereka sudah jarang terlihat sejak agresi militer belanda 2. oh lihat itu marisol, banyak dari mereka membawa map yang banyak pada ingin membuat KTP. Jangan ditanya ngantri atau tidak, sudah pasti bergerombol merong-rong kasir pelayanan KTP. Tidak peduli baru datang, yang penting berani untuk seseledek (bahasa polandia) dan tidak malu untuk selepat-selepet (bahasa Moldova) maka itulah yang dilayani pertama. 

Saya pun datang, bersama pakaian, sandal jepit, map kuning, dan tas. Tapi semua itu tak penting, yang lebih penting yang saya bawa ke kantor kecamatan saat itu adalah idealisme, hasil didikan saya kuliah sampai saya belum lulus-lulus hingga kini. Saya datang dengan Idealisme mahasiswa, dimana saya di harusi menjadi orang paling sensi melihat ketidak beresan dalam tatanan masyarakat. 

Saya pun mendekat, mendekatini’I gerombolan tersebut. Saya berdiri dibelakang, dan ada empat orang dari manusia laki-laki bapak-bapak yang saya tidak sempat kenalan dengan mereka berdiri didepan saya dengan posisi tidak karuan. “Ehem” saya mengeluarkan bunyi seperti itu dibantu tenggorokan saya. Hal ini mengisyaratkan ketidaknyamanan saya akan keadaan di depan saya. Ke empat orang itu tidak menghiraui dan terus saja focus ke pada si kasir yang tentu saja tidak cantik. Mereka sangat focus dalam upaya paheula-heula (padulu-dulu) menyodorkan berkas KTP mereka.

“Astaga” , saya kata dalam benak… itu si berkas dari orang-orang tersebut banyak sangat, lebih dari 4 map setiap orangnya. Saya jadi mendapati kesimpulan bahwa beliau-beliau adalah RT atau RW yang mengkolektifkan pembuatan KTP warganya. “Astaga, itu Pemimpn warga tidak ngerti ngantri” saya berkata seperti itu serius, tapi mereka diam saja. Oh ternyata saya berkata dalam hati, jadi aja tidak terdengar mereka-mereka.

Saya diam aja terus dibelakang mereka, dan tiba-tiba sekonyong konyong ada ibu-ibu pake tudung yang datang. Datang dengan percaya diri dan langsung merebut posisi saya yang menjadikan si ibu-ibu itu ada di depan saya. Jadilah 5 orang yang terlihat fokus kepada kasir dengan posisi tidak mengantri.

Kesel dengan ini saya pun bereaksi, sebagai mahasiswa yang tidak hanya menerima teory di kelas. Ini asli bukn berkata dalam hati “bapa, ibu, ngantri dong!!” menggunakan bahasa sunda. Mereka semua-mua menoleh kepada saya. Ada yang malu dan memperbaiki posisi berdirinya, ada juga yang tidak. Ada juga yang malah berkata kepada saya“jang, saya sudah datang dari tadi!!”, “iah, makanya ngantri, jadi ketauan siapa yang datang belakangan dan jadi nga nyerobot-nyerobot” itu kata saya kepada si bapa-bapa yang tadi sedikit nyolot. 

Lalu si ibu-ibu kasir dari dalam pun berkata, “iah ngantri gera pa, biar tidak raribut”. Dengan ini, para manusia itupun menjadi mengantri dan keadaan menjadi sedikit tenang…

Semenjak itu, siapapun yang datang menjadi berdiri di paling belakang. Dan taukah hey para pembaca, ngantri itu indah dan keren hey. Dan keberanian untuk berkata benar sesuai idealisme mahasiswa itu berjalan dengan sukes. Oh senangnya jadi mahasiswa dan kasihan itu temen2 saya yang sudah lulus dan tidak menjadi mahasiswa lagi..

Dan setelah menunggu, akhirnya tiba giliran si sayah yang berhadapan dengan si kasir. Map kuning saya serahkan. “a, foto na mana??” itu kata si kasir. weanjis , saya lupa itu foto belum di guntinggi, masih dalam bentuk lembaran A4 setelah tadi di print, belum juga di tempel di formulir.. hadeuh… lalu saya pun berkata mau pinjam gunting ke si ibu kesir dengan sedikit rariweuh.

Dan dengan nada puas tapi tidak menyenangkan, terdengarlah celetukan dari belakang “tadi aja nyuruh ngantri… pas gilirannya belepotan, belum siap” (begitu kira-kira kalau di bahasa indonesiakan mah). Oh ternyata si Ibu pake tudung yang tadi saya suruh ngantri. 

MALU!!!!! 
sial dong!!! 

Saya langsung keluar dari antrian membawa map kuning beserta berkas lalu ke pinggir sambil mengguntingi foto saya yang ganteng, tetapi kali ini foto itu menjadi berengsek karena penyebab saya menjadi malu kaya gini.

Setelah beres saya kembalikan itu gunting dan saya pun segera pergi dari kantor kecamatan tersebut. Entah kenapa, mungkin malu, mungkin terpukul, atau apa, tapi yang jelas saya langsung bawa helm dan naik motor dan “ngeng..” (ini ekspresi menjalankan motor). 

Dengan setengah sadarkan diri saya kendarai motor dan jadi berada di suatu bangunan, mirip kantor. Saya masuk ke kantor tersebut. Ada 4 orang didalamnya, dua ibu-ibu, dua bapak-bapak. Salahsatu ibu-ibu langsung melihat saya tajam, kusam, muram, penuh nafsu dan dendam, mukanya seakan terbuat dari cairan kimia sejenis cuka, bawannya masam melihat muka saya. Saya tetap cool untuk masuk kantor itu. 

Ketika sampai di sebuah meja, saya jadi berdiri di hadapan 4 orang tersebut. 4 orang tersebut melihat saya tajam manjadikan saya sebagai focus penglihatan mereka. Saya buka map kuning dengan tiada berkata apapun kepada mereka. saya ambil sebuah lem kertas yang ada di atas meja mereka, membuka tutupnya dengan tidak mempedulikan ke 4 orang dihadapan saya, seakan-akan saya autis dan punya dunia sendiri. Saya oleskan lem kepada foto yang sudah di gunting di kantor kecamatan tadi lalu di tempelkanlah beliau (foto tsb) ke dalam formulir. 

Setelah selesai, saya bereskan formulir dengan cepat dan segera meninggalkan tempat tersebut. Ketika saya berjalan keluar dari sebuah kantor tersebut, terlihat muka-muka bengong 4 orang yang dari tadi memperhatikan saya. Terutama si ibu-ibu yang satu itu, seakan mukanya tidak kobe dengan mata buncelik melihat saya. 

saya pun kembali ke kecamatan dan mengantri dari awal, lalu menyerahkan berkas formulir kepada kasir. Si kasir menyuruh saya membayar 8000 rupiah, dan menyuruh saya kembali lagi ke sini jam 1 siang buat menjemput KTP yang sudah jadi. Lancang sekali itu kasir menyuruh-nyuruh saya seakan saya pembantunya, tapi apa boleh buat memang saya membutuhkan KTP itu untuk kepentingan egoistis saya. Seperti jaminan hutang jika makan ga punya uang, atau buat tanda yang akan diperlihatkan ke satpol PP jika ada razia bencong.

Oh KTP, akhirnya kamu lahir sekitar jam stengah 2 pada tanggal 9 November 2009 kalender Syamsiah. Tidak perlu menunggu 9 bulan 10 hari untuk melihat kamu lahir. Hanya 1 hari saja, tapi saya yakin, seyakin-yakinnya kamu tidak premature wahay KTP.


Mengenai bangunan dimana tempat saya mengelem foto adalah kantor kelurahan, saya langsung kepikiran pergi kesana karena tadi masih ingat bahwa di meja kantor kelurahan ada lem. Mengenai si ibu-ibu yang berwajah heran dan seakan penuh dendam adalah ibu-ibu yang beberapa jam sebelumnya saya kerjain mau di kasih uang administrasi 300 ribu oleh saya (baca note “sakadang saya bikin KTP bagian 1”). 

Oh indah sekali hidup sampai saya tidak malu datang lagi ke kantor kelurahan itu…


Masih dialami saya pada 9 November 2009 kalender Syamsiah.
Description: Sakadang saya membuat KTP bagian 2 Rating: 3.5 Reviewer: ikhsan peryoga ItemReviewed: Sakadang saya membuat KTP bagian 2

sakadang saya membuat KTP bagian 1


Oleh: Ikhsan Peryoga

Hari itu Saya yang bersama map kuning, bertepatan dengan saya yang bersama motor adik yang namanya tidak tahu siapa, juga bersamaaan dengan kala saya yang bersama baju dan celana yang saya kenakan, bersama helm dan Tas dan sandal jepit berwarna biru, dan kunci motor. Mereka semua saya ajak untuk menemani saya buat KTP. 

Saya berada di kantor kelurahan, kelurahan tempat saya tinggal. Saya pun masuk kantor, bagaikan saya adalah pegawai kantor tersebut dan harus masuk kantor, harus mengabsen, dan dikasih gaji di awal bulan, padahalmah bukan itu masud saya. Saya masuk kantor setelah sebelumnya ada di luar kantor. Saya harus masuk karena ingin formulir pembuatan KTP ini menjadi di tandatangani oleh Lurah. Di dalam saya lihat meja, lihat para petugas kelurahan, lihat kursi, lihat lem yang sedang berada di atas meja, lihat papan tulis, dan lihat benda-benda lainnya.

Inilah percakapan ketika saya di dalam kantor, saya gunakan tri-lingual (basa sunda // bahasa Indonesia // English) untuk mempermudah pembaca dalam hal pemahaman akan tulisan ini:

*catatan: cukup baca yang basa sundanya saja

Si ibu-ibu petugas kelurahan: Bade naon cep?? // ada keperluan apa tuan?? // whats up brow??
Saya: bade ka pa lurah // Mana si Lurah!! // brow, are you look the leader, I finding the leader of the office
Si ibu-ibu petugas kelurahan: aya kaperyogian naon cep? // hendak maksud apa tuan mencari majikan saya tuan?? // yo-yo-yeah… hip-hop men,, what’s haven brow??
Saya: bade ngadamel KTP // ga mau tau, pokonya gw mau dibikinin KTP // I wanna make the ID card, brow..
Si ibu-ibu petugas kelurahan: berkas sareng syarat-syarat na di kempelkeun weh cep // ampun tuan, saya akan segera memberikan cap dan tandatangan majikan saya // hey-hey-hey,, how about my hip-hop skill?? (ngaco!!)

Lalu saya pun menyerahkan map kuning yang menemani saya pergi ke tempat ini. menunggu sebentar, tidak sampai saya pegel karena saya menunggunyah berdiri, si ibu-ibu petugas kelurahan sudah kembali

Si ibu-ibu petugas kelurahan: cap ieu entos rapih // ini tuan, sudah selesai // maaf saya tidak bisa menerjemahkan nya

Saya pun kemudian memasukan map kuning itu ke dalam tas setelah meyakinkan bahwa si formulir sudah di cap dan ditandatangani. 

Sebelum saya beranjak pergi saya lihat wajah si ibu-ibu petugas kelurahan yang terus menatap saya rada cemberut. Saya hendak mengerti apa yang dirautkan oleh mukanya, makanya/minumnya saya lalu bertanya ini kepada beliau:

Saya: ibu ntos ieu teh?? Uang administrasina kumaha?? Sabarahaeun bu??//heh!! Apa loe liat-liat??// zzz…. Zzz… zzzz… 

Si ibu-ibu petugas kelurahan: saiklasna weh cep // tidak tuan, bukan maksud saya // …..

Mendengar kata seiklasnya hati saya jadi tersentuh. Si ibu-ibu yang bekerja sudah lama dengan gaji seadanya. Beiau sekarang membantu saya dengan susahnya mencap dan menyuruh atasannya menandatangani formulir saya. Oh perjuangan yang peru kita teladani dari si ibu-ibu itu. Saya tau ibu bekerja keras selama ini, saya tau juga ibu harus menghidupi anak ibu, menghidupi kompor ibu, menghidupi kulkas ibu (kalau punya) dan menghidupi lain-lain nyah-nyah.yang perlu hidupi agar ibu bisa tetep hidup. Makanya saya langsung berkata kepada si ibu-ibu,
“300 rebu gimana bu?? Apa kurang??”.
Si ibu-ibu petugas langsung berona wajah ceria, sumringah, bahagia, dan rona-rona lain yang semacam dengan yang saya sebutkan barusan. Dalam hati saya, oh alangkah senangnya membuat si ibu-ibu ini bahagia, coba lihat itu wajahnya seakan kerupuk yang di goreng, merekah beraroma kesenangan. 

Lalu saya berkata kepada beliau: “tapi kalau 300ribu mah saya ga iklash bu, kan kata ibu harus iklash” (itu saya beneran bilang seperti itu ke si ibu-ibu). Gimana yah, saya sebenarnya tidak bawa uang (padahal mah bawa, di dompet ada 245.300 uang Indonesia), kalau begini mah , 5000 juga jadi ga iklash bu” saya lalu membalikan badan dan berjalan keluar kantor tersebut. Sebelumnya saya lihat wajah si ibu-ibu yang tadi saya buat bahagia sudah tidak ada lagi.

Saya sebenarnya kesel dari sekitar 5 tahun yang lalu ketika saya buat KTP pertama saya, masih ingat jelas bahwasanya dulu juga yang menjadi petugasnya adalah si ibu-ibu itu. Dahulu, sekitar 5 tahun yang lalu, ketika saya minta cap dan TTD pak lurah si ibu-ibu itu menagih saya sejumlah uang. saya bertanya, ”ibu nagih uang buat apa?? Kan hanya di cap dan di kasih tanda tangan doang???”. Lalu si ibu-ibu berkata bahwa uang tu untuk administrasi. 

Saya berpikir hingga tidak habis-habis, jadinya saya tidak habis pikir. Bahwasanya di bangun atau diadakan nya birokrasi yang dalam kasus saya adalah kelurahan adalah untuk pelayanan masyarakat. Kelurahan harusnya melayani masyarakatnya agar semua-mua urusan itu menjadi dipermudah karena di Bantu kelurahan. (ini saya dapat di perkuliahan matakuliah sejarah Politik). Jangan sampai birokrasi itu yang tujuannya mempermudah/melayani menjadi malah memperibet urusan-urusan masyarakat.

Nah pada saat kemaren, si ibu menawarkan “seiklasnya” apa pun yang diberikan oleh saya, saya pikir si ibu masih mengharapkan sesuatu walaupun dari keiklasan si pemberinya. Makanya-minumnya saya kerjain aja, ditambah mungkin dendam terasah selama 5 tahun yang saya bekam. 

Saya merasa saya tidak salah kali ini, karena kata si ibu pun seiklasnya, kalau saya tidak iklash itu hak saya, dan ketika saya menawarkan 300 ribu, itu pun hak saya, bukan bermaksud mempermainkan si ibu-ibu hey,,, hanya sekedar mengetes, kalau saya tawarkan sejumlah uang yang lebih dari lumayan, apakah si ibu-ibu akan menerimanya atau tidak itu pemberian. Karena saya yakin itu tidak ada dalam jobdest tugas si ibu-ibu sebagai petugas kelurahan untuk menerima apapun dari orang yang harusnya dilayani tersebut. 


Tapi aroma sial dong berhembus terbalik pada akhirnya… ini bersambung ke pembuatan KTP di kecamatan.
tulisan ini jadi fiksi ah, takut di kecam atow di tungtut

Dialami pada: 9 November 2009 kalender Syamsiah.
Description: sakadang saya membuat KTP bagian 1 Rating: 3.5 Reviewer: ikhsan peryoga ItemReviewed: sakadang saya membuat KTP bagian 1

Kesing



siapa kamu???, jika ada yang bertanya hal demikian, saya akan menjawab.. "Ikhsan Peryoga, guru sejarah"... tapi seperti pendapat hampir 100% orang yang mengenal sayah, pasti beranggapan, berkomentar, masa guru gondrong, masa guru gini, masa guru pakaian nya tidak rapi, yabada, yabada, yabada yabadaaa... mungkin saya bukan guru tela dan bahkan banyak yang bilang sayah adalah guru yang tidak baik....

ceritanya (ini ilustrasi, kalo cerita asli mah takut di tungtut/di bawa ke pengadilan gara-gara curhat menjelek-jelekan sesuatu di Pesbuk) saya mengajar pada suatu hari. ternyata ada yang berbeda di dalam kelas... ada seorang siswi dengan rambut barunya, rambut barunya yang menurut saya tetap keren, tapi menurut orang selain saya bilangnya aneh...
deskripsi model rambut (Ikhsan Peryoga juga sebenernya hairstailis juga loh, asli... besik orang garut sih), bagian depan poni zig-zag pendek yang makin ke samping (ke arah telinga) makin panjang... ini yang kata orang aneh, di bagian belakang dan atas rambut siswi tersebut sangat pendek, bahkan bisa di bilang cepak, walau tetep zigzag... kalo masih bingung mah, gaya rambut ini pernah di populerkan agnesh monica... keanehan yang kedua ternyata dibagian belakang rada atasnya ada seperti bekas bacokan... yang setelah diteliti oleh sayah secara seksama ternyata itu bekas potongan gunting razia rambut di sekolah yang dengan jelas terlihat....

setelah tau dia ganti model rambut menjadi sangat keren/aneh itu ternyata dikarenakan menyesuaikan diri dengan bekas guntingan yang “menggurat” (bahasa spanyol) jelas yang saya kira bekas bacokan, saya merasa miris (loh, ko??)... lalu saya melanjutkan pertanyaan kepada si siswi, "kenapa kamu di razia, kamu kan bukan laki-laki???", si siswi menjawab dengan mata tidak menatap saya dan terkesan males... "karena potongan rambut saya sebelum rambut saya begini menurut guru-guru aneh pak, dan takutnya siswi2 yang lain ngikutin"... saya memasuki suasana kemirisan yang 1000kali lipat lebih dalam dari pada sebelumnya (kaya romi rafael)... dina hate (hati) si sayah: "beuh lainan ieu tambah aneh, bagusan nu kamari di zigzag jiga hajaruku-hajaruku kitu lah...artinya: bukankah ini lebih aneh, lebih bagus yang kemaren, di zigzag kaya harajuku-harajuku gitu lah.. (si yoga emang menciri'i si murid siswi itu karna potongan rambut sebelumnya emang lebih keren... si yoga juga sempet berjanji kalo rambut si yoga sudah panjang lagi mau niru'in gaya rambut siswi tersebut. Sebelum rambutnya di razia... emang keren banget (ini asli yoga pernah berjanji hal demikian))...

perasaan si sayah selanjutnya sebagai guru yang bodoh dan tidak baik jadi pengen ketawa2... razia rambut yang di terima oleh si siswi tersebut niat awal atau tujuan awalnya adalah agar si siswi bergaya rambut tidak aneh, tapi setelah di razia karena harus menyesuaikan dengan bekas guntingan razia, rambutnya jadi tambah aneh (baca: KEREEEENNN)... 

si sayah merasa miris lagi lagi dan lagi... ternyata di dunia ini ada razia rambut buat murid cewe, emang ada standarnya gitu rambut yang aneh, atau rambut yang tidak sopan buat siswi cewe??? atau itu hanya fenomena kesubjektifitasan antara individu dan individu lain... (ih waw ,sosiologi pisan bahasana)...

siapa yang salah sih dalam kasus ini??? mohon di komentarin di bawah
kenapa sih anak sekolah nga boleh gonrong rambutnya??

nga boleh gonrong!!! sampai detik ini hal itu menjadi pertanyaan besar dalam hidup sayah...
banyak yang bilang nga sopan, kita pake standar sopan dari mana??? di negara kita???... kita balik lagi lah ke tujuan pendidikan nasional di UU, atau dalam peraturan mentri pendidikan nasional no 22,23,24 tahun 2006 di bagian standar kompetensi lulusan satuan pendidikan (SKL-SP)...

memang ada poin yang menyebutkan tentang harus berpartisipasi kepada aturan2 sosial yang berlaku... kalo rambut gonrong tersebut sudah menjadi aturan sosial itu boleh, tapi masalahnya kan belum, nga ada aturannya di masyarakat tent rambut gonrong itu dilarang...RW di saya juga rambutnya gonrong??? 

kalo semua yang gonrong n berambut aneh itu penjahat,atau ada aturan agama yang menyebutkan di kitab sucinya yang berambut gonrong itu masuk neraka, itu saya setuju nga boleh anak sekolah rambut gonrong n aneh, tapi masalahnya, Muhamad juga panjang rambutnya... yang korupsi juga rata2 rambutnya rapi n pendek??? emang penilaian orang dinilai dari rambut gitu???

penilaian saya sebagai orang bodoh tentang kasus diatas... pendidikan kita dengan budaya seragamnya merupakan warisan pendudukan jepang di Indonesia tahun 1942-1945 dengan tujuan penyamarataan, menyembunyikan kesenjangan social, kebersamaan, kekompakan (hingga selalu ada pertengkaran antara murid di kelas, sebuah sindiran terhadap sistem) dan yabada-yabada (mahasiswa sejarah ngomong sejarah, capruk, jangan di dengarkan)... warisan itu ditamam dan mengakar kuat ke di dunia pendidikan di negri ini sampai sekarang... yang membuat mereka berpandangan “mener” ketika mendidik murid2nya... sampai2 rambut gondrong pun di larang buat siswa laki-laki dan penemuan terbaru sayah bahwa potongan rambut aneh pun di larang buat siswi perempuan (ada nga yah UU pendidikan tentang aturan rambut gonrong n potongan rambut aneh???soalnya bingung standar "rambut aneh" tuh seperti apa???)

kesing memang membuat indah, tetapi memperbaiki sesuatu yang sifatnya kesing tidak merubah sesuatu yang sifatnya dasar dan inti itu sangat tidak baik hey. Oke, murid-murid jadi berkesing yang kata para guru sekarang disebut rapih. jadi ga gonrong, bajunya ga ngetat, celana nya ga cangcuter/ ga emo dan lain-lain nyah-nyah yang kalau kata murid-muridnya disebut pakaian culun. Tetapi hal itu apakah menyelesaikan masalah dalam ranggka membentuk karakter murid-murid kita seperti apa-apa yang tertuang di UU pendidikan?? Tetep aja terlibat gangster, suka minum (itu tentu, kalau ga minum mah dehidrasi hey), minum-minum maksudnya, suka ngobat, suka ngebreh, dan yang lain-lain nyah. Itu karena yang mereka ngerti hanyalah berpakaian rapih dan berpakaian rapih juga karena kalau tidak rapih dimarahin, bukan karena mereka sadar. Sementara yang bahaya-bahaya itu menjadi mereka tidak mengerti karena dasarnya ang tidak ditekankan dengan kuat.

“Maafkan saya, saya bahkan tak pantas untuk di sebut sebagai calon guru”

tulisan ini sangat berbahaya, bisa-bisa saya seperti mbak Prita di jebloskan ke penjara…
saat pendidikan tak harus formal
Ikhsan Peryoga 2 April 2009
Description: Kesing Rating: 3.5 Reviewer: ikhsan peryoga ItemReviewed: Kesing

judulnya apa yah??? susah!!



Oleh: Ikhsan Peryoga


ini informasi hey, saat ini saya ada di kamar saya. berantakan dan takaruan tentu saja. saya dapati tubuh saya sedang dalam keadaan duduk sila. dan tahukah wahay tukang bajigur?, duduk sila itu sebenarnya dia menyamar, menyamar jadi lambang negara kita yaitu panca-sila (pidi baiq influns). hari ini hari jumat, yang katanya di suatu jumat adalah dimana adanya nanti kiamat terjadi, walohualambisawab.

hari ini saya banyak bertemu dengan kenalan-kenalan satu angkatan sejarah sebagai sebuah tempat kuliah -bukan sejarah sebagai sebuah ilmu-. mereka saya sebut teman, bukan teman-temanan, karena teman-temanan berkesan itu sesuatu yang bohong-gohongan. kita bertemu di jurusan. jurusan sejarah tentu, bukan jurusan bahasa jerman. 

tadi siang saya ketemu dengan Eris, Silvi, Widia, mereka sudah sidang sedang menunggu wisuda, menunggu di betulkan toganya oleh pak rektor lalu difoto bersama, menunggu orang tuanya datang ke UPI gaya-gayaan, rombong-rombongan, berbonong-bonong hingga UPI semacam GASIBU. dan sekarang mereka lagi sedang duduk di jurusan membawa skripsi mereka masing-masing, berwarna orange, bertebal-tebal, berberat-berat, tapi tetap gaya hey, itu mereka dapat dari berjuang, dari proses panjang yang akan pendek ceritakan di bawah oleh saya. 

saya lihat-lihat skripsi mereka, bukan isinya tentu, takut saya nanti terinspirasi dari mereka, tapi ucapan terimakasihnya. saya baca dengan teliti dari awal tidak sampai akhir karena malas. oh ya ampun, saya kaget ini asli bukan ini tipu, saya baru nyadar bahwa orang yang paling baik se jurusan itu adalah kepala jurusan. karena kebaikan kepala jurusan, maka setiap mahasiswa menyebutkan "terimakasih sebesar-besarnya" kepada beliau, kepala jurusan dalam ucapan terimakasih di skripsinyah-nyah masing-masing. masing-masing ada sekitar 5 rangkap di print itu si sekripsi, belum lagi CD yang harus ada beberapa. dari setiap mahasiswa saja sudah lebih dari 8 rangkap skripsi berucapkan "rasa terimakasih". kali kan saja 60 orang per satu angkatan dengan 8 buah skripsi per orangnya, bayangkan itu, saya yakin itu ladang yang luas untuk pahala yang di dapatkan kepala jurusan. maka beruntunglah beliau tidak saya. dan semoga semua ketua jurusan di seantero dunia dimulyakan Tuhan, dan sayapun bilang "amin, yarobal alamin" kepada mereka.

oh lihat itu ketika tadi rada sebelumnya, ada orang yang di kasih nama Yunita Puryani oleh ayahnya, panggil saja Uni. "ada gerangan apakah dikau ke jurusan??" saya bertanya seperti itu kepada Uni. Uni tidak menjawab, oh ternyata Uni tidak mendengar pertanyaan saya yang saya ucapkan dalam hati. saya tau akhir-akhir ini bahwa uni ke jurusan mau menanyakan tentang persiapan sidang. Uni sebentar lagi sidang dan akan meninggalkan dunia. meninggalkan dunia kuliah S-1 maksud saya. tapi uni saya benar dan kamu tidak, jangan marah seperti junior saya yang marah karena note saya, saya benar prihal kamu akan meninggalkan dunia pada akhirnya, seperti juga saya. Uni sudah mau sidang, kasihan Uni sidang, seperti minta sebuah keadilan kepada jurusan, seolah selama di kuliah dia banyak kasus yang mengharuskan Uni di sidang. mula-mulanya saya mau bertanya kepada Uni tentang apakah kasus yang akan dipersidangkan perdata atau pidana, tapi tidak jadi saya tanyakan karena itu tidak penting, sangat tentu saja. semoga kamu sidang dan nanti ke jurusan lagi meniru Eris, Widia dan Silvi yang akan mengumpulkan skripsi kalian untuk dijadikan arsip di Jurusan.

oh lihat juga hey, ada Arif Rifki orang Majalengka. seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya, Arif selalu terlihat keren. dan tidak keren kalau tidak dilihat. pakai kemeja dengan kaos oblong di pakai sebelum kemeja, sangat pantas dan mengimejkan bahwa itu adalah Arif yang saya selalu kenal. dia menyalami saya, mengucapkan "minalaidzin walfaidzin" yang kata temen saya Rani itu artinya "mohon maaf lahir batin". saya terima maafnya Arif walaupun ketika kita bersalaman Arif tidak menempelkan sesuatu semacam angpau atau amplop berisi salah satu racun dunia (uang maksudnya). saya bertanya kepada Arif ngapain dia kejurusan??, tidak dengan hati untuk kali ini, karena menurut pengalaman, berkata dengan hati itu tidak kedengaran oleh orang lain keculai oleh saya sendiri sebagai Ikhsan Peryoga, sekertaris saya (malaikat pencatat amal), dan Zat yang saya yakini sebagai penguasa saya. Arif menjawab mau bimbingan, bimbingan skripsi dibilang seperti itu tepat sekali. 

oh bimbingan skripsi, ritual yang harus ada ketika menyusun skripsi. Arif taukah dikau bawasanya hebat sekali itu para pembimbing skripsi di seluruh dunia, bisa membimbing supaya para mahasiswa menjadi ada dalam keadaan lulus kuliah nantinya. Arif, jangan mengeluh ketika menunggu pembimbing skripsi yang sulit dijanji'i karena berbagai alasan kesibukan dan urusan-urusan sehingga kamu harus repot bolak-balik Majalengka-Bandung, karena sebenarnya kamulah yang merepotkan para beliau, harus membimbing kamu. bayangkan guru BP di SMA coba, mereka setengah mati membimbing murid-murid SMA nya supaya jadi murid yang baik, tidak ngeroko, tidak terlibat Gangster, tidak bolos sekolah dan yang semacam-macamnya. nah sekarang para pembimbing skripsi harus membimbing mahasiswa yang semester 9. levelnya lebih tinggi dari pada murid badung di SMA. haduh halah, bayangkan betapa merepotkan nya kamu Arif, betapa merepotkannya mahasiswa. 

arif kalau selesai bimbingan kamu akan seperti yunita, seakan-akan kamu punya kasus dan di sidang.

arif ini bukan kamu tapi teman saya, (bukan berarti kamu arif bukan teman saya hey, tapi teman saya yang lain, maksud dan tujuan saya). iah, teman saya setelah bimbingan skripsi malah marah-marah, karena menurut pengakuan beliau, skripsinya di acak-acak pembimbing, jadi aja temen saya memiripkan pembimbing skripsi yang terpelajar itu sebagai tukang ngacak-ngacak, padahal tidak. padahal si pembimbing kan bermaksud dan bertujuan membenarkan apa-apa yang kamu buat salah dan kurang. 

dan saya sadar satu hal yang hebat dari pembimbing skripsi. sehebat apapun kamu mahasiswa, mau dia mahasiswa aktifis tukang demo penentang rektorat, dia akan tunduk dan menerima jika skripsinya dikoreksi, saya yakin dia gakan demo menentang koreksi skripsi kepada pembimbing. itu juga berlaku terhadap mahasiswa kaya raya akan harta, mahasiswa kaya akan ilmu agama, mahasiswa soleh dan solehah, Mahasiswa jenius penyandang IPK sempurna, mahasiswa rupawan atau Rupawati dan mahasiswa sebagainya. semuanya seakan-akan tunduk akan apa-apa saja petuah dari sang pembimbing skripsi.

selain Uni dan Arif ada juga Iik, Rizq, dan Dadi yang akan memulai untuk mengerjakan skripsi. beliau sedang mengajukan judul-judul-judul (3 kali, karena 3 orang) mereka masing-masing-masing kedalam sebuah ritual yang disebut seminar proposal skripsi. 

Iik, Rizq, Dadi, nanti kamu akan seperti arif, akan bimbingan setelah judul kalian-kalian-kalian diterima para penguji. dan kalian pun akan pada meninggal juga,,,

haduh, kalian angkatan sejarah 2005 akan pada gugur satu persatu, atau malah lebih cepat menjadi dua perdua, atau tiga pertiga. saya menjadi kecewa kepada Ganda Yanwar selaku ketua angkatan. Dia yang sudah mengkudeta ketua angkatan sebelumnya ternyata tidak becus untuk mengurus angkatan. masa hey, angkatan kita menjadi terpecah-pecah?? mana kebersamaan?? kita jadi jarang pada ketemu, kita jadi anggota angkatan jadi pada egois. ada yang sudah wisuda, ada yang nunggu wisuda desember dan sedang liburan di padang, ada yang liburan ke tasik layaknya eris, ada yang udah siap sidang seperti Uni, ada yang sedang bimbingan mirip-mirip Arif, ada yang sedang siap-siap seminar proposal serupa Iik. mereka jadi sibuk dengan urusannya masing-masing. hoah... 

lalu dimanakah Ikhsan peryoga??
itu saya yang bertanya, sambil menngetik agar tulisan ini jadi selesai.

lalu saya bawa gitar dan saya pun menyanyikan lagu nya si ayah

lalu kapan saya akan diwisuda?
Si Daus pun sudah lebih dulu,
Rasa cemas merasa masih begini,
Mas Jadul Pun sudah di D.O.

orang tua di desa menunggu
tambah calon istri masih harus pilih-pilih
orang desa sudah lama menunggu
aku pulang membangun TARKA

Tolonglah diriku, koboy kampus lama lulus
diriku cemas, gelisah, sepanjang hari-hariku 

bagaimana begini saja, luluskan apa adanya
bagaimana begitu saja, nanti kaya, bapa di bagi

tapi kalem, ini pembelaan, bisa disamakan dengan mengobati hati

belum lulus juga banyak kerjaan, banyak garapan yang menawari di garap saya, apalagi nanti kalau sudah lulus??... aing gituloh!!!,wahahahahaha...
 (gaya bahasa si Moni, tertawa semena-mena)

[tapi kerjaan, proyekan, garapan itu terhalang oleh kamu yang belum juga kunjung lulus,,, ini masalahnya (hati kecil saya, di iringi suara halilintar)]

ini tulisan bisa dianggap selesai,
menerima sumbangan baik dana atau dukungan dari pembaca
juga ralat, keritikan atau kelitikan

oh iah, tulisan ini di ciptai saat Jumat, 16 Oktober 2009 kalender Syamsiah.
Description: judulnya apa yah??? susah!! Rating: 3.5 Reviewer: ikhsan peryoga ItemReviewed: judulnya apa yah??? susah!!

Pacarnya Rani (nama samaran)


oleh: Ikhsan Peryoga

Ketika saya menulis note ini, saya ingat kejadian kemaren saat ada acara yang ingin disebut sebagai acara buka bersama-sama. Memang mirip sih acara ini dengan acara berbuka bersama-sama, oh ternyata memang iah, acara itu memang acara berbuka bersama-sama.

Ketika saya tulis ini, saya ingat kemarin sore saya bersama teman saya. benamalah dia Carolien Amonica Phaloitis, panggil dia Monii untuk meledeknya. Kita berdua sedang di sebuah lantai 3 masjid. Menunggu matahari nga ada, biar bisa makan bersama-sama, tidak hanya dengan si monii itu makan bersama-samanya, tetapi dengan teman-teman yang lainya yang saya tidak bisa sebutkan ciri-cirinya semuanya.

Oh iah sebelumnya saya mau menegaskan bahwa saya itu hebat. Percaya tidak percaya, saya ini jago sekali untuk berfikir keritis layaknya Soe-Hok-Gie atau Arif Rahman Hakim, atau mungkin tidak sejago itu juga sih. Entahlah, tapi saya malah jadi bingung ketika saya menyamakan jago saya dengan mereka. Oh iah, saya puny aide, bagaimana kalau tidak di samakan saja, maka saya pun jadi tidak bingung ketika menulis note ini. Dan intinya saya tetap jago.

Saya mahasiswa jurusan pendidikan sejarah yang ditungtut mempunyai pijakan pemikiran mirip isme atau semacam aliran filsafat demi bisa mempertahankan hidup dari kerasnya dunia. Saya di tungtut supaya apapun yang saya ucapkan adalah hasil dari analisis mendalam, melalui proses yang sangat rumit seperti membandingkan, menguraikan, membangun fakta, pengalaman, landasan pendangan dan pengetahuan saya menjadi bentuk baru yang orisinil dari hasil pemikiran saya. Saya dihukum untuk diharuskan selalu skeptic atas informasi, fakta, data yang orang lontarkan. Saya harus mengindari jajtifikasi orang yang tak berdasar, begitu juga saya menghindari saya yang men-jajtifikasi, karena jajtifikasi itu membunuh untuk beberapa. Saya harus pintar bisa membedakan pemikiran orang yang mempunyai kepentingan. Kepentingan atas latarbelakang si orang tersebut berfikir baik organisasi pembentuk orang tersebut, latarbelakang ekonomi, pandangan si orang tersebut, sifat politiknya dan lain sebagai-bagai nyah-nyah. Makanya sebagian orang, atau tepatnya beberapa orang (sebut saja hanya 2-3 orang, kalau mau jujur) menyebut saya hebat dalam hal pemikiran. 

Saya ini hebat hey, hebat menggambar, mendesign, sudahlah jangan di bahas yang inimah. Semua orang yang tahu saya, tahu saya menggambar dari sejak Nete. Beban ini saya terima dari ayah saya Heri Peryogi yang Almarhum. Beliau juga dikenal keluarga sebagai orang yang gemar dan pandai menggambar. Mungkin kemampuan itu beliau wariskan kepada saya, tapi oh ternyata tidak, ternyata adik saya pun Bagja Nur Fajrin gemar dan pandai menggambar. Kalian perlu camkan ini, bawasanya pujian yang Tuhan titipkan untuk saya (lalu dikembalikan lagi ke Tuhan dengan mengucapkan “alhamdulilah”) sebagian besar adalah dari bidang ini, yah tebul bidang gambar meng-gambar dan yang berhubungan dengan utak-atik visual.

Makanya serta minumnyah saya ini merasa hebat, dan sedikit (baca selalu) sombong. Saya berfikiran bahwa orang sombong itu keren dan saya layak untuk itu, kan saya hebat. Apapun celah yang membuat saya berada di atas kalian, gunakan itu untuk memblow-up bahwasanya memang begitu itulah sombong, dan itulah saya). 

Efek dari hal tersebut adalah gengsi. Gengsi saya tinggi dan itu keren pula menurut saya. Saya hanya mau tukar pikiran dengan orang-orang yang menurut saya pemikirannya lebih keren dengan saya. Dengan begitu tentu saja saya tidak mau membagi pikiran keren saya dengan keroco-keroco seperti kelian. Saya sedikit sekali memuji orang. Saya sedikit sekali mempunyai orang yang saya kagumi. 

Dalam hal berdebat, saya selalu menang (menurut saya). tak pernah saya gentar dan selalu ada kalimat yang masuk akal bagi mereka, untuk mereka oleh saya yang membuat mereka berfikir ulang. Dalam hal berdebat, saya adalah Iron head (kenal nga Iron head?? Kalau yang ga kenal jangan jadi fans saya). Dalam hal bicara saya adalah si raja ngelest tapi berdasar logika universal. Apapun yang dilontarkan orang untuk menyerang saya, sehebat apaun orang itu pasti bisa saya bantah dan serang balik. Tapi kehebatan itu mampus, Sampai hari kemarin ketika buka besama-sama itu.

Kembali ke seting acara buka bersama-sama kemarin…
Jam 5, sekonyong-konyong ada 2 anak kecil (yang cewe umur 5 tahun sepertinya kalau itu semestinya, dan sekitar kelas 2 SD yang laki). mereka bawa setumpuk nasi bungkus saya tebak begitu, mudah-mudahan tebakan saya tidak salah. Mereka melihat si monii dan tertawa-tawa. Si monii pun dengan mungkin reflek memanggil berdua dari mereka yang hanya berdua. “hey!! (sebenarnya bukan hey, tapi menyebut nama mereka berdua). Oh ternyata monii kenal mereka berdua. “Siapa mereka??” itu saya yang bicara tidak lewat hati ke monii tapi lewat suara pita suara saya. “Itu adik-adiknya si ####” monii menjawab. [####], sebut saja beliau “Rani” untuk tujuan saya samarkan beliau dengan alasan-alasan yang akan sangat panjang bila saya jelaskan di note ini.

Adiknya-adiknya Rani (Rani: nama samara “####”) itu kembali melewat dan sekarang malah mendekati monii dan otomatis juga mendekati tubuh saya yang sedang berada di dekat monii. Saya pun beranjak untuk sekedar menghindar dengan berpura-pura akan mendistribusikan nasi bungkus dari lantai bawah masjid ke lantai 3 masjid. Tetapi yang terjadi apa coba??? 

Si anak kecil cewe yang berumur hanya mungkin 5 tahun itu mengikuti saya. Saya berjalan terus, dia menyusul ingin saya berjalan disusul dia. Oh iah, diapun menyusul. saya lihat anak kecil itu, dia tersenyum melihat sayah. Kalau tadi “oh iah”, sekarang “oh tidak”,, dia tiba-tiba berucap “pacarnya Rani!!! (nama samaran)”. Astaga, saya kaget tapi ditahan karena malu. Saya terus berjalan pura-pura tidak dengar beliau yang berucap. Tetapi beliau terus saja mengikuti saya dan terus memandang saya, dan terus tersenyum, dan terus menyebut-nyebut “pacarnya Rani!!!”, “pacarnya Rani!!!”, “pacarnya Rani!!!”… mampus, saya terus meningkatkan kemampuan otot kaki saya, jadi aja jalannya jadi jalan cepat. Dan lebih mampus lagi di depan saya jol-ojol (tiba-tiba) ada “####” yang saya samarkan jadi Rani dalam note ini. “Pacarnya Rani!!!” si anak terus saja begitu berucap seakan-akan beliau adalah mesin perekam. Rani pun menoleh sambil membawa nasi bungkus yang sedang di distribusikan. “Siapa” Rani berkata sambil melihat saya dan adiknya. Si adiknya terus saja bersua “pacarnya Rani”, gawat sekarang dia menyebut itu sambil menunjuk saya,.. jeah, si adik senyum ke saya dan sial senyumnya mirip kakanya, saya di situ seperti mau kena serangan jantung. 
Saya yang jagoan, jago ngeles, jago pemikiran, keritis, skeptic, sombong, dan gengsian, lalu “si iron head”, kemudian jago sekali ngebalikan omongan orang dan semua yang hebat-hebat mengenai saya itu semuanya jadi bohong. saya tidak bisa melawan anak kecil umur 5 tahun itu, bahkan dengan satu ucapan kata pun… berengsek!!! (maaf kasar ngomongnya), kalah telak sekali pukul…

Ketika Rani (nama samaran) itu melihat kami berdua. Saya langsung kabur dan tidak kembali ke acara buka bersama-sama itu. Jadi makan baso di as Bo’ol daerah negla.
Dan itulah yang saya ingin tulis. Saya sekarang berhadap-hadapan dengan monitor PC. ih, jadi mempunyai keinginan, ingin nyanyi. Baiklah saya akan mengambil gitar. Gitar sudah di peluk saya, saya menulis lagi. Sekarangmah asli saya nyanyi.

Judul lagunya:
MENAMEHANA (diatas segalanya)
Yang buat si Ayah Surayah…
dan saya ingin, dan akan, lalu harus nyanyi lagu ini sepenuh hati.. 

ini liriknya:

Duhay apakah namanya, bila aku merasa, 
dilanda bermilyar rasa, saling meronta
Serasa hujan airin, kemarau yang lama, 
maka tumbuh hidup baru di lembah yang sunyi

Sehebat apapun, di landa yang ini… mampuslah diriku, musnahlah benaku…

Wahai siapakah dirimu?? Manjinakan aku…
Bisa menyebabkan semua, musyrik karna mu
Cara apakah dirimu, pacu jantungku
Menempatkan aku pada rindu melulu

Siapakah engkau ini, mengepung diriku
Ada pada sgala arah, ku panggil namamu
Sebab apakah dirimu, indah begini
Menempatkan aku pada rindu melulu

Siapapun aku, dirundung yang ini, musnahlah semua, mampuslah benaku…

Bagaimanapun engkau kepadaku, tak perlu kau tau, urusan diriku…
Bagaimanapun aku kepadamu, tak perlu ku tau, urusan dirimu..
Bagaimanapun aku kepada mu, tak perlu ku tau, uruslah dirinya…
Bagaimanapun engkau kepadanya, tak perlu ku tau, uruslah dirinya..
Bagaimanapun ia kepadamu, tak perlu ku tau, urusan dirimu…

Kini ku pandang kamu sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, tidak dihubungkan dengan keharusan memiliki…
[Selesai nyanyi..]

Kasihan ih saya, dianya sama dianya dia… tapi takapalah… ini tetap indah ko..
[tentang kehebatan2 saya yang saya jelaskan di atas memang agak berbau fiksi, mohon di kasih maaf, nanti saya terima maaf kalian. Eh tetapi jangan khawatir, mengenai kejadian di buka bersama-sama itu, ada anak kecil yang ngomong begitu kepada saya, InsyaAlloh sepenuhnya nyata, dan awas kamu monii!!! Engkaulah penyebab semua ini terjadi]
Description: Pacarnya Rani (nama samaran) Rating: 3.5 Reviewer: ikhsan peryoga ItemReviewed: Pacarnya Rani (nama samaran)

Guru Vs teknologi


oleh Ikhsan Peryoga

Buat kmukmukmu yang kuliah di pendidikan. Engkau-engkau lah calon dari guru yang akan meneruskan perjuangan guru-guru terdahulu yang berjatuhan karena tidak bisa melawan mahluk Tuhan yang bernama waktu. Enak hey jadi guru, katanya si pems, pemerintah maksdnya, akan mengangkat nasib guru supaya jadi lebih baik. Tidak tepat sih mengangkat nasib, itu si pemerintah, tapi biarlah asal jangan mengendalikan nasib, karena itu bukan hak beliau (pemerintah: bacanya), tetapi hak Tuhan itu mah. 

Menurut berita, di negri kalian Indonesia, propesi menjadi guru itu berada di urutan kedua terfaporit setelah dokter. Jadi kalau ada anak kecil dan anak besar di Tanya, cita-cita kamu apa??? Mereka banyak yang memilih ingin bercita-cita sebagai guru, walaupun yang ingin jadi dokter lebih banyak. Tapi, cita-cita ingin jadi pilot, astronot, tentara, pulisi, artis, pejabat, pejabat artis, arsitek, ulama, dan sebagaian lain nya dikalahkan oleh cita-cita orang yang ingin jadi guru. tentunya Hebat, tentu saja.

Nah sekarang kita yang sudah di beri jalan kuliah di keguruan perlu merenung. Sebagai calon guru, kalian mungkin khawatir, tidak khawatir harus khawatir saya paksa untuk khawatir. Yang kita hadapi sekarang dan mungkin yang paling berat untuk di lawan adalah teknologi. Apalagi untuk engkau yang susah diberikan Hidayah untuk gejet seperti saya. Kalau saya boleh memamerkan indra ke 6 saya tentang ramalan, kurang dari 15 tahun lagi, mungkin yang di kelas itu bukan seorang guru, tetapi seorang oprator yang menyalakan media hologram berisi materi pelajaran dengan resolusi keren dan tentu saja 4 dimensi. Murid tidak lagi perlu mendengarkan penjelasan guru karena di media itu sudah sangat terprogram, terstruktur lengkap, rapih, evisien, interaktif, dan tentu saja keren tentunyah.

Atau 15 tahun lagi yang berdiri adalah sesosok mahluk menyerupai guru, tetapi beliau tidak pernah makan dan berak. Beliau makan nya di carjer, dan beliau tentu saja lebih pintar dari guru-guru sekarang. Bagaimana kalau nanti yang berdiri di kelas adalah sesosok guru yang termasuk ras Robot, bukan guru dari ras manusia. Dari tangan guru ras robot itu keluar hologram visual animasi globe untuk media pelajaran (bayangkan), matanya seperti infokus, bisa mengeluarkan cahaya yang jika beradu dengan sesuatu seperti tembok maka akan ada media film, seperti animasi, seperti power point tentang materi pelajaran yang sangat lengkap (bayangkan). Telinga beliau di lengkapi sensor mega ultra sensitive untuk mendeteksi suara ketika kita ujian takut-takut ada yang pabeja-beja. Mata beliau juga di lengkapi dengan 800 lensa2 kecil yang dapat mendeteksi berbagai gerakan mencurigakan ketika ujian..

Bukankah ini kemajuan di dunia pendidikan??? Tetapi pengangguran untuk kita kan???

Kemarin saya mendengarkan penjalasan dosen yang selalu mengajar dengan cara klasik (guru, baceoh.. murid mendengarkan)… penilaian saya kepada dosen ini selama 8 semester kuliah dan belum lulus2 adalah, dia mengajarnya bagus secara klasik tetapi mungkin ketinggalan 10-20 tahun untuk penggunaan teknologi dalam seni mengajar. Dan karena saya di didik di negri kalian ini untuk selalu memandang yang modern itu lebih bagus makanya saya juga jadi memandang lain kepada sang dosen tersebut. Tetapi hal itu sirna ketika beliau menceritakan pengalaman beliau… 

Ini lah beberapa ilmu keren beliau yang terekam dan selalu terekam di dalam benak sayah:

“Ibu sudah 30 tahun lebih mengajar kadang-kadang jenuh, apalagi kalau lagi SP seperti ini, inikan waktunya kita mahasiswa dan dosen reffres otak kita, tetapi ibu punya berbagai siasat untuk menghilangkan rasa bosan tersebut, dengan melihat kalian yang antusias, dengan melihat kalian yang tersenyum ketika ibu menjelaskan di depan… itu indah sekali, coba kalau kalian sudah menjadi pengajar rasakan”

“dulu ibu selalu pake apa namanya itu, infokus, atau proyektor ketika mengajar, membuat materi dalam powrpoint, ibu duduk di meja dan menggendalikan powrpoint itu dalam laptop ibu… mahasiswa menjadi dimudahkan dengan media tersebut, tetapi apa yang terjadi??? Focus mereka ke pantulan cahaya dari infokus yang sebenarnya mati tersebut, ibu sendiri, merasa kesepian duduk di meja… makanya ibu lebih sering mengajar dengan cara tradisional seperti ini”

“Coba kalian tutup mata kalian, lalu bayangkan guru yang berkesan dalam hidup kalian???” (buat pembaca boleh di coba) .. apa yang kalian ingat??? bukan materinya kan??? Materinya mah udah lupa menghilang entah berantah kemana… pasti yang kalian ingat adalah sosok nya, senym nya, cara berjalan nya, nada bicaranya, galak nya, judes nya, dan lain-lain nya… “

Kembali lagi kepada penulis, dari kata-kata beliau di atas… bolehlah saya menulis ini: bahwa dengan kemajuan teknologi bagaimana pun majunya tidak akan bisa menciptakan prilaku manusia yang kompleks dan uniq. Makanya ketika kita mengajar bukan kedalaman materi yang dibutuhkan, yang murid-murid kita butuhkan bukan kelengkapan materi atau ketersediaan media karena yang kaya begitu sekarang sudah di mudahkan oleh teknologi. Yang murid-murid kita butuhkan dari adalah senyum seorang guru, yang murid-murid butuhkan adalah marah seorang guru… yang murid-murid butuhkan adalah tepukan tangan guru ketika si murid menjawab dengan tepat, yang murid-murid butuhkan adalah sentuhan (toelan) guru ketika menyuruh menjawab pertanyaan yang di ajukan, yang murid-murid butuhkan adalah bahasa tubuh si guru ketika menerangkan yang jauh lebih menarik dari infokus yang modern. Dan satuhal, bisa melakukan itu hanya ras manusia, bukan teknologi canggih buatan manusia atau ras robot…
Description: Guru Vs teknologi Rating: 3.5 Reviewer: ikhsan peryoga ItemReviewed: Guru Vs teknologi

tutorial KKN bagian 3 (CINLOK)


13 Juli 2009 jam 1:17 
oleh Ikhsan Peryoga sendiri dan bersama Chairani Uni dan Daus Gonia Juga.

Ini permintaan banyak orang, terlepas dari yang sudah melaksanakan jurus penangkal di awal dengan mendampingi si “ayang” pada pertemuan pertama dengan kelompok si ayang kamu itu.. 

tapi fenomena ini terus berulang......


dari tahun ke tahun, adat tradisi paling luhur tentang KKN adalah cinloknya. cinlok yang adalah kependekan bukan kepanjangan dari cinta lokasi. cinlok yang dapat diasumsikan 80% berakhir rada pahit dan tidak seulus biasanya (hipotesis diuji nanti saja). cinlok yang terjadi antara mahasiswa dan mahasiswi, atau mahasiswa dan gadis desa, atau mahasisiwi dan perjaka muda atau kombinasi menarik seperti mahasiswa dan ibu pekaka, atau mahasiswi dan pejabat desa atau mahasiswa dan (upps..) mahasiswa.

Sebelumnya mari kita terapkan itu ground rules yang diartikan sebagai aturan tanah bagi semua peserta KKN yang haus cinta.

1. jika anda punya pacar diluar kampus dan ingin hubungan kalian aman-aman saja. ingatkan pacar anda untuk selalu menelepon setiap hari dan sempatkan datang ke posko sebagai tanda bahwa "aing kabogohna...!!!" 


2. jika anda puya pacar di dalam kampus dan sesama peserta kkn dan ingin hubungan kalian baik-baik saja. Coba telusuri siapa saja yang ada di kelompoknya. Apakah ada gadis manis penggoda iman, atau kah ada cowok sok manis elegan perebut kesucian. atau kalo bisa malah telusuri dan cari-cari juga orang-orang yang anda kenal di kelompok dia dan sekitarnya sehingga bisa menjadi satpam atau mata-mata kekasih anda. satu hal lagi untuk anda yang memang berpacar, jangan lupa untuk selalu menyelipkan obrolan " si aa mah yaa....." atau "cewek gw tuh....." 


Sebenarnya tutorial ini tidak berlaku untuk dua kategori anak manis di atas. dan kategori selanjutnya adalah:

3. anda yang jomblo menahun. Aturan tanahnya adalah: saat melakukan itu yang namanya kodar bersama teman sekelompok, mulailah melakukan scanning terhadap kandidat-kandidat kuat. sebenarnya analisis pendahuluan ini seringkali meleset dan tidak seindah bunga mawar, tetapi tak apalah harus persiapan matang dari awal.


4. anda yang memang berprofesi sebagai cowok kesana-kemari. Maksudnya adalah cowok yang tidak tahan kalau melihat kesempatan. yang selalu igin ditemani sosok wanita. lagi-lagi saat pertemuan awal KKN mulai itu cirian/tag/tandai mahasiswi target. jangan lengah kawan, jangan hanya menciri'i kawan sekelompok tapi luaskan pandangan ada pada kelompok di daerah sekitar.


keterangan : "Serius saya yang mengedit tidak tersinggung untuk point ini".

5. anda yang sudah pacaran 2-5 taun yang sudah mulai jenuh dan membutuhkan refreshing otak. Peraturannya adalah: anda harus siap menerima resiko ketauan selingkuh dan malah putus dengan pacar menahun anda.


Kalau kita sudah tau ini chancenya (apa coba chance-nya, dalam kalimat di atas), saatnya kita bertutorial…

faktor-faktor si orang cinlok saat KKN


Yang sudah kita bahas tadi yang ngebuat kita cinlok itu adalah “niat”… terutama untuk si anda-anda the backbone, yang sudah tidak memikirkan masalah cinta karena terlalu seringnya anda gagal dalam urusan bercinta sehingga nominal waktu anda jomlo sama dengan nominal waktu umur anda (tanpa KKN juga sebenarnya orang tipe ini mah sudah diniatkan untuk cari pacar, kerena tidak terima dengan keadaan ini yang terus menerus menjomblo). Niat ini seperti serigala yang lapar, mencari dengan beringas, menggalaksak liar ketika ada kesempatan bagus seperti KKN ini. Pokonya KKN adalah ajang cari jodoh. Dimulai disaat melingkari kertas FRS hijau dengan matakuliah KKN yang 2 SKS ini, sudah tertanam kuat dalam hati, mengakar dan menyebar seperti kangker, “saya akan menunggu waktunya tiba untuk punya pacar!!!!, dan KKN lah ajangnya”… ketika pertemuan sudah langsung menentukan dan langsung mengeluarkan skill.

Fisik nomber satu, kita jangan muna, selama ini mandang orang, suka, tertarik, naksir pasti dan mutlak dari fisik dulu untuk tataran pandangan pertamanyah.. karena indra yang paling peka untuk pada pandangan si pertama, dan mata adalah si eksekutor. Untuk di KKN, ini memang berperan besar, tapi untuk orang-orang tertentu (untuk golongan jomlo yang udah 20-21 tahun plus jelek, plus nga pedean..) mungkin mengesampingkan nya… mereka biasanya kurang PeDe untuk suka dengan orang yang terlalu cantik atau terlalu ganteng untuk dirinyah.. (ah, saya mah jelek.. tau diri..), dan mereka tentu saja tidak mau kalah, mereka cari di antara anggota kelompoknya yang 2nd, maksudnya keadaan fisiknya yang 2nd yang penting punya pacar, biarin sama-sama jelek juga… faktor lain selain niat adalah faktor fisik, yang ngebuat si kita cinlok pas KKN.

Tapi ada hal yang lebih dalam dari faktor-faktor diatas.. “seringnya lihat, dan sering bersama”, hal lain yang bisa ngebuat si kita cinlok pas KKN. ini beralasan, dan alasan nya seperti ini, coba kita simak yang ini, yang mana??, yang ini coba baca… ketika kkn si kita ampir 24 jam sehari selama 40 hari bersama-sama. Dari pagi bangun hingga mau tidur kamu terus aja ngeliatin dia, kamu terus aja bersama-sama sama dia. Itu ngebuat si kamu ada hasrat, yang ujung-ujungnya kamu suka dan jadi cinlok (ujung-ujungnyamah minta kelamin ketang)… faktor sering melihat dan sering bersama dengan intensitas yang selalu juga dapat membuat si kita menjadi terkena sindrom cinlok ketika kkn.

senjata kalian yang ganteng, yang cantik, yang sispek dan yang bohay tidak mutlak disukai oleh si kecengan… begitu juga sebaliknyah-nyah si kalian bisa saja ngecengin bukan yang cantik, bukan yang bohay, bukan yang khot, bukan yang macho, bukan yang ganteng… tetapi si kita bisa saja ngacengin yang maaf cewe si jerawatan, jelek, gendut, culun.. loh ko bisa??? Itu bisa aja hey… kenapa eh kenapa coba, ini lebih dalem dari pada faktor-faktor yang sudah di ceritakan di atas.. ini hubungan nya dengan “deep”. Si kamu bisa aja suka dengan cewe biasa-biasa aja (baca: super jelek, culun, hidung pesek) tapi dia baik, rajin, pengertian, sabar, jujur, dan soleh-HAH!!!… atau si kamu bisa jadi malah ngecengin cowo si muka rampok, benget culik atau wajah tukang dagang su’uk, tetapi punya hati kaya AA jimi yang bijak, atau AA gatot yang dewasa… soalnya ya itu, si kalian biasanya kagum kerena ada yang beda dari dalam si dia nyah yang mebuat kalian buta dari tampilan kesing si dia. Jadi yang lainnya yang ngebuat kamu cinlok, kagum akan sikapnya.

Cinlok itu hubugan paling jujur karena kamu dan lawan kamu itu tidak bisa menyembunyikan apa2, Dia tau saat anda pakai piyama, dia tau ssat wajah anda menunjukan ada air besar yang ingin dibuang, dia tau anda teu resep ibak, dia tau porsi makan jujur anda segimana, dia tau warna-warna pakaian dalam anda seperti apa. dan disitulah ada sebuah kejujuran hubungan yang sudah tidak bisa dipulas lagi oleh sapuan make-up tebal ataupun out fit paling up to date, atau pun sikap jaim sok cool. yang ini tidak berlaku untuk orang yang memang pada dasarnya si penjahat kelamin yang telah professional menipu lawan jenisnya..

now look... bagaimana biar itu kita yang di kecengi oleh orang lain atau kita disukai oleh orang yang kita keceng ? oh ini indahnya.

untuk kamu yang ganteng dan cantik mungkin ini bisa saja tidak perlu, karena seperti yang di atas (mana?) tuliskan sebagian dari kita melihat sesuatu atau seseorang itu adalah dari fisikli. normallah. 

tapi untuk orang yang secara fisik biasa saja, pintar juga biasa saja, aktif juga biasa saja, relijius juga biasa saja, harta biasa saja. Kasian Kamu.. he.he. tidak kawan, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan

1. Perbanyak senyum. 

serius, maksud saya disini adalah bukan itu yang namanya senyum-senyum sendiri yang merupakan salah satu hal yang termasuk dalam ciri-ciri dari definisi kata orang gila. tetapi murah senyum. saya tanya itu ke kamu, kamu lebih nyaman dengan orang yang sering tersenyum atau cemberut? pasti kamu lebih nyaman dengan orang-orang yang sering senyum. begitu juga orang lain dan orang-orang di kelompok anda. dan orang yang tersenyum mempunyai kesan sebagai orang yang ramah dan seolah berkata "Oh ayo kita berteman". untuk yang point ini kalo misalnya kamu tidak sukses di kecengin oleh lawan jenis, setidaknya kamu dikenal sebagai orang yang riang dan asik.

seringlah memperlihatkan momok yang menggembirakan ,dan jangan memperlihatkan momok asli,apalagi momok yang menakutkan. 

2. Kenali karakter. Ini sedikit butuh keahlian yang seksama, karena kamu harus tau kebiasaan dari orang-orang yang kamu kecengin atau sukai. misalnya orang yang kamu taksir adalah orang periang maka jadi perianglah juga kamu. kalo itu orang yang kamu keceng religius, belajarlah anda sedikit tentang agama dia. Kalo orang yang kamu sukai adalah orang yang pendiam, kamu jangan ikut-ikutan jadi pendiam, pacicing-cicing nantinya, mengobrollah secukupnya dengan dia. 


untuk yang lebih ekstrim dalam hal itu yang namanya biar kita disukai oleh kecengan kita atau bisa disebut PDKT. kenali dia lebih dalam. cari teman anda yang satu jurusan dengan dia, tanya-tanya tentang dia ke teman anda, apa yang dia sukai, apa yang dia benci, apa warna favorit dia, berapa tanggal lahir dia. kenapa eh kenapa ? ini nanti berguna saat kamu mengobrol ma dia. jadi seolah-olah kamu nanti adalah bisa menjadi si maha tahu. untuk contoh misalnya kamu tau itu tanggal lahir dia sebelumnya, Kamu bisa membuat suatu keadaan seperti ini.

kamu : " mmmm, lo orangnya pendiem ya, kayanya lahir bulan oktober".
dia : " lho ko bisa tau ? "
kamu : "nebak aja".
dia : " tanggal berapa coba? "
kamu : "euh, mana gw tau. emang siapa lo, sampe gw harus tau tanggal lahir lo? "
dia : ........ (sedikit BT)
kamu : " mm... gw tebak ya, antara tanggal 20-30"
kamu : "22".
dia : "Yey salah, 23 tau "

owh itu kamu sebenarnya tau dia lahir tanggal 23, tapi jangan langsung tebak tanggal 23 karena dia nanti pasti curiga atau malah takut karena nanti kamu disangka dukun.
itu salah satu contoh, tapi kalo misalnya kamu tidak membuat dia terkesan juga setidaknya kamu meninggalkan kesan buat dia...
untuk point ini, bukan berarti kita harus menjadi orang lain dan tidak menjadi diri sendiri. ayolah, jangan berpikir sempit. hidup itu proses, kamu yang diri kamu sendiri juga pasti memiliki kekurangan dan ini bisa jadi adalah proses kamu untuk berubah ke yang lebih baik.

kalo kamu orang yang minder, apa kamu mau terus jadi diri kamu sendiri yang minder?.
kalo kamu orang yang sombong, apa kamu mau terus jadi diri kamu sendiri yang sombong?.
kalo kamu orang yang bodoh, apa kamu mau terus jadi orang bodoh. 
tai jerapahlaut lah "Be your self", "be your self" itu kalo kamu memang sudah jadi orang sempurna.
mari menjadi pintar!! , paragraf ini disponsori oleh http://kihadjartheywanttor


3. Hindari kata "saya" jangan sombong, jangan terlalu banyak membanggakan diri sendiri seperti "Saya di jurusan saya adalah ketua himpunan", " Saya punya teman yang pernah KKN taun lalu dan kata dia........ ", " Saya jago loh maen yoyo, saya meraih medali emas untuk kejuaraan yoyo se indonesia", " Saya kemarin sudah dari bali lho", " Laptop saya apple" 


serius, jangan seperti itu. atau misalnya saat kamu mendengarkan cerita dari orang yang kamu keceng.

dia : "euh bt banget lah kalo di jurusan gw, dosen-dosennya rese".
kamu : " sama. di jurusan gw juga rese. dosen-dosennya suka minta dibeliin kue, nyuruh nganter belanjar, ngejagain anaknya di rumah".

itu kamu bukannya malah ngobatin bt dia, tapi kamu malah membuat dia tambah bt dengan cerita kamu. 
coba kamu jawab dengan kata "Wah? emang gimana dosen-dosennya?". oh alangkah indahnya kalo kamu menjawab seperti itu, selain kamu tidak cape dengan cerita-cerita kamu. kamu malah bisa ngobrol lebih lama dengan dia. mendengar suara indah dia, kerlingan mata dia saat bicara. oh indahnya pdkt. 
intinya jangan egois dan jangan sombong, coba lebih banyak mendengarkan orang lain dari pada kamu menyombong-nyombongkan tentang kamu sendiri.
tapi tergantung juga sih. 

4. perhatian . iya perhatian. semua orang suka diperhatikan, meski ada beberapa orang yang munafik dan bilang tidak. tapi perhatian disini juga jangan terlalu berlebihan. kalo kamu cowo, dan kecengan kamu sedang membawa barang-barang yang cukup berat. bantu dia. Atau. bantu kecengan kamu saat dia memasak. atau sekedar berucap " selamat pagi" atau "selamat malam". Banyak sebenarnya caranya, kalo dia si yang kita ciri'i misalnya lagi BT dan melamun sendiri di ruang tamu. hiburlah dia, bukankah itu juga termasuk perhatian.


5. jabatan dan jadwal. jabatan disini maksudnya adalah jabatan kita dikelompok, kalo misalnya itu orang yang kamu kecengin adalah seksi konsumsi, jadilah kamu seksi transportasi. sehingga kamu bisa mempunyai waktu yang lebih berdua, yaitu saat berbelanja kepasar. karena pasti banyak kemungkinan seksi konsumsi belanja kepasar dan diantar oleh seksi transportasi.

Sesuaikanlah jabatan anda atau jadwal piket anda dengan orang yang anda keceng.

sebenarnya masih banyak caranya, tapi itu pasti juga kalian tau apa dan berbeda setiap orang, karena untuk masalah suka dan cinta sangat-sangat-sangat apa.


nah..sebelum kalian-kalian adik-adik kami yang sungguh sangat kami banggakan terjun didalam dunia percinlokKKNan. mari kita bedakan itu jenis-jenis cinlok KKN dan anda bebas untuk memilih ingin menjalani cinlok yang mana.

1. cinlok-first love

mungkin ini agak unik dan sebenernya cinlok yang paling membawa sejuta berkah. jikalau hey anda mahasiswa ataupun mahasiswi suci yang belum pernah pacaran sebelumnya. Atau bagi si kaian terutama untuk si anda-anda the backbone, yang sudah tidak memikirkan masalah cinta karena terlalu seringnya anda gagal dalam urusan bercinta sehingga anda mendapatkan julukan lain yaitu si jomblo semenjak SD, kkn menyediakan fasilitas untuk anda merajut itu benang-benang cinta. teman saya (maaf dirahasiakan) yang sebelumnya tidak pernah pacaran sama sekali dan tidak merencanakan pacaran dalam jangka waktu dekat malah menemukan first lovenya saat KKN, jadian 2 minggu awal kkn dan berjalan langgeng sampai sekarang. ayoo...para penyuci cinta..jangan pesimis dan buka hati anda seluas samudera!!

2. cinlok-bosen pacar beneran atau marilah kita singkat jadi BPB

cinlok inilah yang penuh tipu daya, pemoles kata-kata manis palsu dan inilah yang menghiasi kegagalan dan kepatahatian yang mendalam. biasanya karena berniatkan ingin-have-fun sehingga jalinan yang terjadi hanyalah pisikli saja. liat cewek/ cowok dari pisik. dan berhubungan pun hanya pisik tidak sampai itu ke organ dalam bernama hati dan tidak dibarengi itu dengan kerja organ penting bernama otak. hubungan BPB ini membahayakan bagi para pelaku pada khususnya dan pada pacar aseli mereka pada umumnya. tapi bukan berarti kami-kaum pendidik kurang ajar- tidak merestui, silahkan saja..asal itu kalian(meminjam secuil nasihat singkat dari aa gym yang sebenarnya sudah ladu tapi masih tetap ng-hits) JAGALAH HATI!!
jalani dengan riang karena toh niatnya pun have-fun dan jangan salahkan siapapun jika dampak terburuk terjadi. 

Untuk yang ini ada sedikit tambahan lagi, yaitu adakanlah semacam Quality Control. apa itu? itu semacam kita harus pilih-pilih untuk memilih partner dalam BPB. usahakan lah juga partner BPB yang mereka lebih mengutamakan having fun, jangan yang baik-baik, jangan yang termasuk ke dalam kategori kamu adalah cinta pertama dia, jangan yang over protektip, jangan yang lebih jelek dari pacar beneran. dan usahakan partner BPB di kkn kamu tau bahwa kamu telah memiliki pacar sebenarnya. kenapa harus ada Quality control ? karena untuk yang ini sangat berresiko dan resiko yang paling mengancam adalah kamu hanya menjalin hubungan dengan dia hanya selama pas KKN. Kasianlah dia harus kalo yang benar-benar tulus mencintai kamu, tapi si kamu-nya hanya main-main. Lebih parah lagi kalo misalnya kamu adalah cinta pertama dari si partner BPB kamu dan nanti kamu campakkan dia sesudah beres KKN, itu malah bisa menimbulkan efek tromatik untuk partner kamu dalam masalah cinta.

3. cinlok-the true love.

karena ini kita mengomongi soal cinta. satu kata,5 huruf,banyak makna. jadi pastilah akan ditemui itu cinta lokasi yang benar-benar menghadirkan sensasi luar biasa dalam jiwa. tidak menutup kemungkinan anda akan menemukan the true prince charming ataupun the living cinderella dalam KKN ini. cinta model ini sudah tidak lagi melihat pisik, materi atau hal duniawi lainnya. sekali ketemu itu rasanya ada kupu-kupu melayang-layang disekitar kita dan si cowo ditumbuhi bunga-bunga yang bermekaran. dan terjadilah itu hubungan berasaskan: satu kata,5 huruf,banyak makna.

4. cinlok kelainan... ini adalah pengalaman teman sekelompok saya yang keriting dan yang jago main piano, karena program kami mengurusi anak SD, maka kelainanlah mereka dengan mencintai itu wanita SD. diana, Lia, Monic, Nia menjadi korban mereka. mereka semuanyah di cintai oleh pemuda dewasa berumur 20 tahun. sungguh sebuah kelainan. adalagi kasus kelainan, seperti mahasiswi yang menemukan cinta sejatinya mahasiswi juga, atau mahasiswa dengan mahasiswa juga. atau mahasiswa dengan nenek-nenek. bahkan tahun kemerin ada kejadian cinlok antara seoerang mahasiswa dengan kebudayaan tradisional si desa tersebut. aneh tapi indah, namanya juga kelainan.


keterangan : "euh, itu kenapa yang ke-4 di tulis-tulis segala" kata si pengubah dan salah satu penulis lain.

Silahkan pilih yang mana yang kalian rencanakan…

dan seperti perkataan orang tua kita(??) yang mengatakan bahwa jadi mahasiswa harus bertanggung jawab, menjalani dampak atas pembuatan keputusan..maka saya kemukakan ini dampak-dampak yang mungkin terjadi setelah menjalani percinlokKKNan.

1. live happily ever after. bahagia bersama sang pendekar KKN. sampai kampus sudah tak jomblo lagi. dan kalian punya cerita menarik tentang pertemuan pertama yang kalau terus berjalan lancar bisa terus diceritakan sampai anak cucu dan cicit kalian.


2. jadi buronan. buronan kalau nekat selingkuh atau jadi selingkuhan. akhirnya sampai kampus hidup tidak tenang karena cinlok KKN yang ngagantung. dan akhirnya berdampak pada nama baik anda di kampus. contoh : seorang mahasiswi salah satu jurusan tiba-tiba sangat enggan jika berhubungan dengan salah satu jurusan lain. karena satu angkatan tau kisah pahit dan si mahasiswi malang terpaksa terlabeli dengan kata "seligkuhan dan perebut pacar orang"


3. damai sejahtera. jikalau anda menjalani cinlok kkn yang sehat dan aman dan kalaupun harus berakhir juga berakhir dengan tidak ada saling tusuk-tusukan hati. akhirnya anda bisa kembali ke bangku kuliah dengan pengalaman indah dan tanpa penyesalan sama sekali.


4. jadi jomblo lagi. yahh..pergi sebagai jomblo tidak usah khawatir jika sehabis kkn, sehabis perjuangan cinlok yang tak berkelanjutan akhirnya anda jomblo lagi, terlempar lagi ke pasaran single. "Darah Itu Merah Jendral !!!!"


itulah dampak yang bisa dituliskan, walaupun mungkin ada berjuta kemungkinan yang ada diluar itu (yahh..masalah cinta siapa yang bisa tau pasti)..pokonya pesan dari kami-para pendidik kurang ajar:

bercinloklah!!!karena sepahit apapun dampak yang diterima kalian bisa menoleh ke belakang dan senyum-senyum sendiri. dan sampai setahun lewat dan sampai waktu tua kalian punya cerita yang bisa dibagi. 

berlanjut ke bagian 4,
Description: tutorial KKN bagian 3 (CINLOK) Rating: 3.5 Reviewer: ikhsan peryoga ItemReviewed: tutorial KKN bagian 3 (CINLOK)